Singaraja (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Satgas CIRT (Cyber Incident Respon Team) Dinas Kominfosandi Buleleng mengampanyekan keamanan siber melalui literasi dengan menghadirkan Direktur Proteksi Ekonomi Digital, Deputi II BSSN RI, Anton Setiyawan, S.Si., M.M.
"Saat ini, teknologi menjadi bagian penting kehidupan sehari-hari, karena minimnya pengetahuan, maka dapat menimbulkan terjadinya kejahatan di dunia maya," kata Anton Setiyawan yang dikutip dalam keterangan tertulis Humas Pemkab Buleleng, Rabu.
Dalam penyampaian materi literasi di Singaraja (19/11) itu, ia menegaskan bahwa literasi ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran masyarakat terhadap isu-isu keamanan dan cermat dalam menggunakan teknologi.
"Khususnya kepada para generasi muda disini agar melek terhadap kejahatan dunia digital, karena sebagian besar merekalah pengguna media sosial aktif dan banyak meghabiskan waktunya untuk online," jelas Anton.
Sementara itu, Asisten III Administrasi Umum Setda Buleleng, Gede Suyasa, yang juga menjadi pemateri dalam kampanye itu mengatakan pihaknya sangat mendukung penuh kampanye keamanan siber sebagai imbauan langsung kepada generasi milenial.
"Kemajuan Teknologi Informasi (TIK) saat ini tidak terbendung lagi, selain memberikan kemudahan dalam kehidupan sehari-hari tentu dapat memberikan dampak buruk pula kepada penggunanya. Untuk itu perlu dilakukan pengamanan informasi, sebagai salah satu kebutuhan yang sangat vital khususnya di lingkungan Pemkab Buleleng," kata Suyasa.
Dengan memahami dunia digital secara utuh, maka akan dapat mencegah kejahatan terhadap data pribadi. "Saat ini, maraknya penipuan yang terjadi di internet, kejahatan cyber crime, berita Hoax adalah akibat kurangnya edukasi atau literasi keamanan siber," katanya.
Menurut dia, dukungan terhadap perkembangan dunia digital dapat mengurangi tindak kejahatan dunia maya, sekaligus membantu generasi milenial mengelola informasi di dunia maya dengan benar.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Kominfosandi Buleleng, Drs. I Ketut Suweca, M.Si menegaskan bahwa Indonesia adalah pengguna internet terbesar di dunia, sehingga dibutuhkan literasi data yang cukup dalam mengelola informasi di dunia maya.
"Kampanye literasi keamanan siber perlu digalakkan untuk menangkal ancaman serangan cyber hoax. Melalui kampanye literasi ini dapat memberi pemahaman serta membentuk mindset masyarakat Buleleng agar mempunyai kecerdasan literasi digital yang tinggi," katanya.
Agar tidak membahayakan masyarakat luas, pihaknya mengajak pengguna media sosial untuk cermat dengan melakukan "saring sebelum sharing".
Pemkab Buleleng kampanyekan keamanan siber
Rabu, 20 November 2019 9:34 WIB