Jakarta (ANTARA) - Kejuaraan Nasional Karate Pra-PON 2019 yang berlangsung di Hall Basket Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 4-6 November, secara resmi dibuka oleh Dewan Penasehat Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) Siti Nurbaya Bakar, Selasa.
Pada pembukaan ini, Siti berharap hasil kejurnas bisa membawa perolehan positif bagi para atlet jelang PON 2020 yang akan berlangsung di Papua.
Baca juga: Piala Anton Lesiangi luruskan sejarah PB Lemkari
"Selain menghadirkan tontonan kompetisi yang berkualitas, bagi atlet, bisa menjadi insan yang membanggakan. Tunjukkan penampilan terbaik dalam membela panji daerah masing-masing," ujar Siti dalam pembukaan di Jakarta.
Mengingat kejurnas ini akan berpengaruh pada keikutsertaan atlet di PON 2020, menyebabkan kompetisi akan berlangsung dengan ketat. Menyikapi hal ini, wanita yang juga menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ini berpesan agar semua pihak tetap berlaku adil dan sportif, baik atlet dan wasit yang mengatur jalannya pertandingan.
"Saya pesan, agar peran wasit harus berdasar pada netralitas dan tidak berpihak pada kontingen daerah atau kepentingan tertentu yang berpotensi merugikan atlet. Untuk atlet tunjukkan diri anda sebagai karateka sejati, tangkas, dan berjiwa besar," pungkas Siti.
Baca juga: Karateka cilik Indonesia raih juara Praha
Untuk penilaian, PB Forki akan memakai peraturan pertandingan yang telah ditetapkan PB Forki dan Federasi Karate Dunia (WKF).
Untuk kumite misalnya, akan menggunakan pranata "double knock down", sementara nomor kata akan memakai pranata pertandingan Kata WKF 2019.
Sebanyak 410 atlet tercatat mengikuti kejuaraan ini untuk memperebutkan tiket ke PON Papua, mereka terdiri dari 231 karateka putra dan 179 karateka putri.
Dalam kejurnas ini dipertandingkan 15 kelas, yaitu kata putra dan putri, baik perorangan dan beregu, serta enam kelas kumite putra -55kg, -60kg, -67kg, -75kg, -84kg, dan +84kg, dan lima kelas kumite putri, yaitu -50kg, -55kg, -61kg, -68kg, dan +68kg.
Sebelumnya, Sekjen PB Forki Raja Sapto Ervian menuturkan nantinya para peserta yang lolos dengan peringkat 1-8 di setiap nomor kejurnas Pra-PON, berhak untuk tampil mewakili daerahnya di PON 2020 Papua.