Denpasar (ANTARA) - Komunitas Mahima yang merupakan rumah belajar seni dan budaya dari Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali, akan menyajikan musikalisasi puisi bertajuk "Interior Danau" pada ajang Festival Seni Bali Jani 2019.
"Kami menampilkan musikalisasi puisi bertajuk 'Interior Danau' untuk mewadahi ekspresi dan apresiasi terhadap alam, manusia dan hal-hal spiritual yang terbentang," kata pengarah pementasan Komunitas Mahima Kadek Sonia Piscayanti di Denpasar, Rabu.
Komunitas yang didukung anak-anak muda kreatif itu, sedikitnya menyajikan tujuh puisi yang digarap menjadi musik puisi yang khas, yakni Nyanyian Hutan oleh Ajamuddin Tifani Dewi Padi dan Made Adnyana Ole, Interior Danau (Made Adnyana Ole), Prasida Antuk Titiang (Tuti Dirgha), Walau Hanya Sekali (Tuti Dirgha), My Hair My Hair (Kadek Sonia Piscayanti), Margarana (Wayan Rugeg Nataran).
"Semua puisi terpilih sesuai dengan tema Festival Seni Bali jani 'Hulu – Teben'. Hulu-nya adalah unsur spiritualitas alamnya, dan teben adalah bagaiman manusia meresponnya," ucap Sonia yang juga akademisi Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) itu.
Baca juga: Festival Seni Bali Jani sasar generasi milenial
Sementara itu, AAN Anggara Surya selaku pimpinan produksi menambahkan, sebagai keseriusan mendukung ajang seni kekinian itu, pihaknya menghadirkan pendukung yang telah memiliki pengalaman dalam urusan seni pentas ataupun sastra.
Sebagai pendukung vokal ada Rahatri Ningrat (Gek Ning), Gita Suami, Gek Santi, Mila Romana, serta pembaca puisi dipercayakan pada Kadek Sonia Piscayanti dan Putu Putik Padi. Sedangkan sebagai pendukung musik, yaitu Made Tantri (keyboard), Amel (biola),Kade Arie ( gitar), Jagathdita (gitar) dan Gede Satria (Kajon).
"Kami menyiapkan musik puisi baru, sehingga ada yang baru dari pentas-pentas sebelumnya," ujar Anggara.
Baca juga: Bali siapkan hadiah puluhan juta untuk lomba FSBJ
Anggara berpandangan pentas dalam ajang festival seni yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bali dari 26 Oktober-8 November 2019 sebagai ajang kreativitas untuk mengekspresikan bakat seni khususnya dalam seni modern. Hal tersebut sesuai dengan kegiatan yang selama ini dilakukannya.
"Komunitas Mahima, sebagai komunitas seni budaya yang kegiatannya meliputi pementasan seni, teater, musikalisasi puisi, diskusi buku, penerbitan buku, dan workshop-workshop literasi itu memang memiliki gaya yang khas dalam setiap penampilannya," katanya.
Baca juga: Pemilihan Putra-Putri Kampus ISI Denpasar jadi momentum cintai budaya
Komunitas Mahima sajikan musik puisi "Interior Danau" di FSBJ 2019
Rabu, 23 Oktober 2019 20:11 WIB