Gianyar (Antara Bali) - Enam musikus asal Iran yang tergabung dalam Roohtaf berkolaborasi dengan pemusik Bali untuk memainkan irama spiritual di Sanggar Bona Alit, Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Kamis (24/11) malam.
Dalam pentas kolaborasi itu, I Gusti Alit Adiputra, pemilik Sanggar Bona Alit, memainkan alat musik rebab di sanggar yang berada di pinggir sawah tersebut.
Dia merasa terhormat atas kedatangan enam musikus dari Iran ke sanggarnya. Kolaborasi itu terjalin usai Festival Supy di Aceh pekan lalu.
Alit pun menyiapkan tiga alat musik untuk menyambut ajakan kolaborasi dari musikus asal negeri para "Mulah" itu. Ketiga alat musik itu rebab, kendang Sunda, dan "deju reddu" yang terbuat dari bambu, seperti yang sering digunakan oleh suku Aborigin di Australia.
Sementara para pemusik Iran mengaku sangat senang bisa tampil di Bali. "Musik ini di negara kami kental dengan nuansa ritual. Kami sangat senang memainkannya di Bali," kata Arask Sahriani, pimpinan Roohtaf.
Pria berjenggot tersebut mengaku sangat menikmati kolaborasi dengan musikus Bali. Dia berharap kolaborasi itu bisa terus dilanjutkan pada Festival Musik Dunia.
Dalam kolaborasi itu, Arask melantunkan beberapa tembang bersama lima rekannya, yakni Ima, Eskandar, Dezman, Azade, dan Mahsa.
Mereka memainkan Tanbur yang terdiri dari seruling, rhytm, melodi, dan rebana. "Semua alat musik ini kami bawa dari Iran," katanya.(*)