Denpasar (Antara Bali) - Tinggal sekitar 2,69 persen petani di Bali yang menjual padi dalam bentuk gabah kering panen (GKP) berkualitas rendah dengan kadar air lebih dari 25 persen pada Oktober 2011.
"Itu berarti menurun drastis dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 21,57 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Gede Suarsa di Denpasar, Senin.
Menurut dia, petani selesai panen kembali menjemur gabahnya dan setelah kering baru dijual sehingga harganya jauh lebih baik dibanding selesai panen langsung menjualnya.
Meskipun demikian masih ada sebagian kecil petani di Bali menjual gabah berkualitas rendah, namun tidak memengaruhi kualitas gabah secara keseluruhan.
Gede Suarsa menambahkan bahwa semakin membaiknya kualitas gabah berdampak positif terhadap peningkatan rata-rata harga GKP pada bulan Oktober 2011 dibanding September 2011 yaitu sebesar 5,05 persen di tingkat petani dan 4,77 persen di tingkat penggilingan.
Rata-rata penjualan gabah kualitas GKP pada Oktober 2011 di atas harga pembelian pemerintah (HPP), yakni sebesar Rp3.757,64 per kilogram di tingkat petani dan Rp3.799,44 per kilogram di tingkat penggilingan.(*)
Petani Jual Gabah Kualitas Rendah Jauh Berkurang
Senin, 7 November 2011 7:44 WIB