Gianyar, Bali (ANTARA) -
Saat ini banyak masyarakat khususnya kaum perempuan sangat tertarik dengan dunia tata rias. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan-pelatihan yang selama ini sering dilaksanakan.
“Jika kita memulai sesuatu perlu kesabaran dan butuh proses, lakukan dengan sungguh-sungguh niscaya hasilnya pun baik,” imbuh Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra.
"Atas arahan Ketua TP PKK Kabupaten Gianyar, hari ini kita melakukan evaluasi. Untuk yang kurang aktif, kita motivasi untuk bisa lebih diaktifkan lagi,” terang Ketua Pokja II, Bintari Suradnya saat melakukan evaluasi bersama tim kepada empat salon desa yakni, Salon Desa Lodtunduh, Salon Desa Bresela, Salon Desa Batubulan serta Salon Desa Tulikup, Senin, (5/8).
Ni Wayan Subekti, pengelola Salon Desa Bresela mengatakan, pengelolaan Salon Desa Bresela selama ini dilakukan secara profesional dan berada di bawah naungan Bumdes. Sehingga dari segi permodalan, selain dari Pemkab Gianyar juga mendapat bantuan permodalan dari Bumdes. Dalam hal pemberdayaan masyarakat yang memiliki ketrampilan bidang tata rias, Salon Desa berdayakan dengan sistem "freelance".
“Kami berterima kasih kepada Ketua TP. PKK Kabupaten Gianyar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra dan Pemkab Gianyar atas program yang telah diluncurkan ini yakni karena ini sangat dirasakan oleh masyarakat terutama menambah penghasilan keluarga” imbuh Wayan Subekti.
Di tahun 2018, Salon Desa Bresela tercatat telah mampu menghasilkan laba kotor sebesar Rp45 juta lebih dengan total pendapatan bersih sebesar Rp29 juta lebih.
“Selain bantuan tambahan modal sampai Oktober 2018, kita juga dibantu oleh Bumdes untuk biaya operasional salon. Selanjutnya, mulai November kita bebankan di unit usaha salon desa, sehingga tidak membebani Bumdes lagi,” imbuh Wayan Subekti.
Pemkab Gianyar terus kembangkan salon desa
Jumat, 9 Agustus 2019 19:51 WIB