Negara (ANTARA) - Pemilih di Kabupaten Jembrana, Bali, mengaku pihaknya mengalami kesulitan melipat kembali surat suara karena terlalu besar, saat dilakukan simulasi pemungutan suara oleh KPU setempat, Selasa.
Ukuran surat suara sekarang yang terlalu besar merupakan faktor kesulitan saat hendak melipatnya kembali, menjadi keluhan sejumlah warga Desa Budeng, Kecamatan Jembrana yang mengikuti simulasi ini.
Ketua KPU Jembrana I Ketut Gde Tangkas Sudiantara mengatakan, simulasi ini dilakukan di TPS 3 Desa Budeng, dengan segala sesuatu persis sama dengan hari pemungutan suara sebenarnya.
"Seluruh petugas KPPS hadir, termasuk pemilih yang diundang sesuai DPT, demikian juga tahapan pemungutan suaranya. Hanya kertas suaranya yang menggunakn spesimen atau contoh," katanya.
Ia mengatakan, simulasi di TPS yang terdata 273 orang pemilih ini bertujuan untuk mengetahui kendala di TPS, termasuk kesulitan KPPS saat proses pemungutan suara.
Menurutnya, beberapa yang pihaknya perhatikan antara lain rentang waktu pencoblosan antara satu pemilih dengan pemilih lainnya, termasuk penghitungan suara yang dilakukan petugas.
Dari pengamatan yang pihaknya lakukan, ia mengatakan, masih ada kebingungan dari petugas saat menghitung suara, termasuk surat suara yang digunakan.
"Dengan simulasi ini, kendala-kendala seperti itu bisa diantisipasi sejak awal, sehingga saat pemungutan suara yang sebenarnya nanti petugas KPPS sudah siap," katanya.
Ni Wayan Mari, salah seorang warga yang ikut simulasi mengaku, dirinya sampai harus tiga kali melipat ulang karena salah akibat ukuran surat suara yang terlalu besar. (*)