“Ini memang benar-benar sejarah. Bayangin untuk anak-anak kita, ada di buku sejarah, MRT pertama kali ada di 2019,” ujar Andien.
Beberapa hari yang lalu, Andien sempat mengajak putranya Anaku Askara Biru atau Kawa naik MRT. Dia mengatakan akan lebih sering mengajak anaknya dan keluarga naik transportasi umum.
“Kawa sangat gembira, karena jarang-jarang naik MRT, kecuali di luar negeri. Mungkin yang lebih gembira lagi yang memang belum pernah experience naik MRT sebelumnya,” ujar Andien.
Saat menjajal MRT Andien merasa semua fasilitas masih sangat bersih dan teratur.
“Yang beredar di sosial media itu belum pernah aku lihat dengan mata kepala sendiri, tapi yang aku rasa yang kita perlukan adalah edukasi,” kata Andien.
Menurut Andien edukasi perlu dilakukan secara paralel sementara fase kedua pembangunan MRT dilakukan.
Selama ini, informasi mengenai MRT lebih banyak dikomunikasikan lewat sosial media. Andien berpendapat informasi MRT lebih baik disampaikan lewat berbagai media.
“Mungkin ada bagian masyarakat yang tidak menyentuh sosial media, mungkin ada yang harus lewat tv atau radio, mungkin lebih banyak lagi simbol di lorong-lorong MRT sendiri sehingga orang bisa lihat,” ujar Andien.
Baca juga: Masyarakat berebut bersalaman dengan Jokowi usai resmikan MRT
Baca juga: Warga Jakarta bangga punya MRT
(AL)