Nusa Dua (Antara Bali) - Dunhill, memperkenalkan produk terbarunya berupa rokok putih pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi kapsul filter dengan dua rasa.
"Produk baru itu dinamakan 'Dunhill Switch' yang menggunakan teknologi kapsul filter sehingga mengubah rasanya dari regular menjadi menthol atau dingin," kata Brand Executive Dunhill Jalu Dananjaya di sela-sela perkenalan produk tersebut di Nusa Dua, Bali, Jumat malam.
Dia mengatakan, dipilihnya Pulau Dewata sebagai tempat diperkenalkan produk teranyar itu karena daerah tujuan wisata internasional itu menjadi salah satu pusat distribusi di Tanah Air.
Hal itu, tambah Jalu, karena pangsa pasar di Bali sangat potensial untuk jenis rokok putih kelas premium tersebut. Produk baru itu sasaranya semua kalangan di atas usia 18 tahun.
"Kami tidak melakukan segmentasi pasar khusus untuk produk unggulan yang penuh inovasi ini, sebab sasarannya bagi semua kalangan di atas usia 18 tahun," ujarnya.
Jalu Dananjaya menjelaskan, munculnya Dunhill Switch didasari oleh tren di masyarakat saat ini, namun selain itu adalah bagian dari inovasi pihaknya.
Sementara Syandra Kwan, Public Relation Agency mengatakan, produk teranyar dari Dunhill itu sebetulnya belum secara resmi diluncurkan ke pasar, akan tetapi sejak diperkenalkan secara serentak Juni 2011, respons masyarakat cukup baik terhadap rokok putih tersebut.
"Sejak diperkenalkan, produk inovatif itu cukup mendapat sambutan yang baik baik dari rasa, harga maupun rasanya," katanya.
Menurut Syandra, mengenai harga rokok putih dengan dua rasa tersebut tidak jauh berbeda dengan produk Dunhill lainnya yang sudah ada di pasaran, yakni Rp13.000 per bungkus.
Pada kesempatan tersebut selain diperkenalkan berbagai hal yang berkaitan dengan produk terbaru berteknologi tinggi itu, juga diperkenalkan berbagai rasa tembakau yang dilakukan oleh ahlinya.
Sang ahli menjelaskan berbagai jenis tembakau terbaik di seluruh dunia, yakni tembakau burley yang berasal dari Amerika Serikat serta tembakau virginia yang ditemukan di beberapa negara, antara lain Brazil dan China.
Kemudian rangkaian acara lainnya disuguhkan tari kontemporer etnik modern yang bernuansa Indonesia. Karya seni itu ditampilkan oleh I Nyoman Sura, salah seorang koreografer handal yang dimiliki Pulau Dewata.(*)