Gianyar (Antaranews Bali) - Pemerintahan kabupaten Gianyar meluncurkan Angkutan Siswa Trans yang gratis dengan cara memanfaatkan angkutan umum untuk meningkatkan kesejahteraan pengemudinya, dan menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar yang cukup tinggi.
“Ini merupakan salah satu realisasi janji saya saat kampanye yakni merevitalisasi angkutan umum menjadi angkutan siswa untuk meningkatkan kejayaan kehidupan pengemudi angkutan umum dan menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar,” kata Bupati Made Mahayastra, di Gianyar, Jumat.
Peluncuran Angkutan Siswa Trans oleh Bupati Made Mahayastra dimulai pukul 14.00 wita di lapangan Astina Raya Gianyar dihadiri seluruh sopir angkutan dan ratusan siswa. “Dengan angkutan siswa ini akan mengurangi beban biaya orang tua siswa sekaligus meningkatkan keselamatan siswa saat pergi ke sekolah,” katanya.
Pemkab Gianyar telah mengalokasikan dana sebesar Rp7 miliar untuk merevitalisasi angkutan umum menjadi angkutan siswa Trans. "Saat ini, angkutan siswa trans baru beroperasi di kecamatan Gianyar dan kecamatan Blahbatuh. Kami akan terus membantu pengemudi angkutan umum untuk meremajakan kendaraannya agar lebih nyaman dan aman,” janji Bupati.
Seiring dengan tersedianya angkutan siswa gratis ini, Pemkab Gianyar mengintruksikan sekolah-sekolah untuk melarang siswanya membawa motor ke sekolah.
Sekretaris Dinas Perhubungan Gianyar, Made Rai Ridharta ketika ditemui usai acara peluncuran menjelaskan lebih rinci tahun 2018 ini ada 75 unit angkutan siswa trans mulai dioperasikan dan semuanya milik masyarakat Gianyar dan tiga unit shutle bus untuk pelayanan di Ubud sumbangan dari BNI dan BPD.
"Dengan diluncurkannya program angkutan siswa trans ini, prosentasi siswa yang menggunakan angkutan umum naik dari tujuh persen menjadi 15 persen dari sekitar 10.000 siswa di Gianyar. Tahun 2017, kami akan menambah 45 unit angkutan siswa sehingga totalnya yang beroperasi menjadi 120 unit dan prosentasinya naik menjadi 20 persen,” janji Rai Ridharta.
Anak Agung Unyil, panggilan akrab salah seorang pengemudi angkutan umum sejak tahun 1979, mengatakan sangat mendukung dan senang dengan kebijakan bupati Gianyar Mahayastra. “Program ini sangat bagus karena mengembalikan kejayaan kehidupan para pengemudi angkutan umum dan keluarga,” katanya.
“Kami mendapat pemasukan sekitar Rp220.000 per hari dari jasa mengangkut siswa pada jam masuk dan pulang sekolah. Namun di luar itu, kami juga dapat mengangkut penumpang umum dan pendapatannya milik kami. Kebijakan ini sangat membantu kejayaan kehidupan pengemudi angkutan umum,” kata Gung Unyil.