Gianyar, (Antaranews Bali) - Terus berupaya dan terus meningkatkan kemampuan, itulah yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar yang menggelar pelatihan (workshop) desain produk kerajinan perak diikuti 30 perajin perak.
Kadis Perindag I Wayan Suamba mengatakan sudah enam kali mengadakan workshop semacam ini sebagi bentuk perhatian pemerintah terhadap pengerajin perak yang ada di Gianyar, demikian keterangan pers Humas Pemkab Gianyar, Kamis.
"Komunitas kerajinan perak Celuk merupakan kebanggaan nasional. Harapannya dengan diadakan workshop semacam ini, dapat meningkatkan produktivitas penjualan, ekpor. Apalagi Kabupaten Gianyar sedang dinilai sebagai World Craft City (WCC) dan kerajinan perak merupakan salah satu indicator penilaian. Dengan WCC juga diharapkan mampu meningkatkan ekspor dari kerajinan perak celuk," tambah Wayan Suamba.
Secara garis besar Suamba mengatakan ada enam kendala yang dihadapi oleh pengerajin seperti design, bahan baku, promosi, teknologi, sdm, dan permodalan.
Lebih lanjut Suamba menambahkan, dari 30 pengerajin perak yang mengikuti workshop akan ada 16 pengerajin yang terpilih untuk mengikuti pameran Trade Ekspor Indonesia (TEI) di Serpong Jakarta yang akan berlangsung 24-28 Oktober 2018.
"Pameran TEI merupakan pameran khusus untuk Buyer, kebetulan tahun ini merupakan tahun paling banyak peserta yang ikut pameran TEI" ujar Suamba. Mengingat pameran ini dikhususkan untuk buyer, saya berharap terjadi peningkatan produktivitas dan penjualan.
Sementara itu Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kementerian Perdagangan Ari Satria berharap ke depan perajin perak bisa membuat produksi sesuai permintaan pasar ekspor, dengan mengembangkan design perak tersebut. Dilanjutkannya dengan produksi sesuai permintaan pasar ekspor maka peningkatan produktivitas dapat diraih.
"Seiring perkembangan selera dunia, desain perak juga harus berkembang dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Di samping itu kerajinan perak sebagai aksesoris dan perhiasan memiliki pangsa pasar yang luas karena di era sekarang ini perhiasan tak hanya digunakan kaum perempuan namun juga laki-laki.
Workshop tersebut juga dihadiri Kasubdit Ekonomi Kreatif Hamidi Hasyim, Antam, dan Designer Irene Bedo