Jakarta (Antaranews Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) dan Kantor Perwakilan UNESCO Jakarta menyelenggarakan Lokakarya Nasional dengan tema “Hak atas Pendidikan berarti Hak untuk Guru dan Tenaga Kependidikan yang Berkualitas” dalam rangka Peringatan Hari Guru se-Dunia, Selasa di Jakarta.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependiddikan Kemendikbud Supriano mengatakan lebih 350 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri atas guru dan tenaga kependidikan, kementerian dan lembaga, agensi PBB, universitas, masyarakat sipil dan sekolah, serta lembaga Internasional.
"Acara akan diisi dengan panel presentasi oleh para pakar di bidang pendidikan dan pemerintahan. Selain itu, juga ada gelar wicara yang menampilkan guru dan tenaga kependidikan berprestasi, yang akan berbagi tentang inovasi dan kreatifitas mereka dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta kemampuan mereka untuk terjun di kancah internasional," kata dia.
Topik yang dibahas dalam lokakarya tersebut kisah sukses sekolah yang telah membuat perbedaan bagi anak terpinggirkan atau rentan.
Kemudian bagaimana negara berhasil menyebarkan guru yang terlatih dan berkualits ke daerah terpencil atau pedesaan.
Kemudian pemerintah, organisasi guru, dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk memobilisasi pembiayaan yang dibutuhkan untuk meningkatkan perekrutan dan pelatihan guru.
Topik lainnya mengenai pendekatan inovatif untuk menjaga guru termotivasi untuk tetap dalam profesi dan untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
Hari Guru se-Dunia dirayakan di seluruh dunia setiap tanggal 5 Oktober, tahun ini merupakan tahun pertama Indonesia turut merayakan Hari Guru se-Dunia dan bertepatan juga dengan dikukuhkannya batik sebagai Warisan Tak Benda oleh UNESCO.
Hari Guru se-Dunia tahun (WTD) 2018 menandai ulang tahun ke-70 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (1948) yang mengakui pendidikan sebagai hak fundamental utama dan menetapkan hak atas pendidikan wajib gratis, memastikan akses yang inklusif dan merata untuk semua anak.
Hari Guru se-Dunia yang akan diselenggarakan bersama di Paris, Perancis dalam kemitraan dengan UNICEF, UNDP, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan institusi pendidikan internasional.
Pasa Hari Guru se-Dunia tahun ini Kemendikbud menerima anugerah edisi ke-5 Penghargaan UNESCO-Hamdan bin Rashid Al-Maktoum untuk Praktik Luar Biasa dan Kinerja dalam Meningkatkan Efektivitas Guru.
Penghargaan UNESCO-Hamdan bin Rashid Al-Maktoum akan diserahkan oleh Direktur Jenderal UNESCO kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2018, di Kantor Pusat UNESCO, Paris, Prancis. (WDY)