Denpasar (Antaranews Bali) - Bank Indonesia mendorong pengembangan pasar wisatawan mancanegara di Bali, khususnya negara-negara baru yang dinilai potensial mendatangkan lebih banyak devisa bagi negara.
"Diperlukan pengembangan pasar alternatif, diantaranya Eropa Tengah, Eropa Timur dan Timur Tengah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Causa Iman Karana di Denpasar, Minggu.
Menurut dia, negara-negara di kawasan itu memiliki pertumbuhan ekonomi dan daya beli tinggi, kunjungan yang masih rendah perlu didorong, apalagi minat dari wisatawan negara tersebut berwisata ke luar negeri cukup tinggi.
Untuk itu beberapa strategi perlu digenjot, diantaranya program promosi di negara pasar alternatif, pameran pariwisata bersama pelaku pariwisata negara pasar, sinergi dan koordinasi dengan kedutaan RI di negara pasar serta mengembangkan produk dan paket wisata sesuai kebutuhan dan karakternya.
Selama beberapa tahun belakangan ini, posisi teratas kunjungan wisatawan mancanegara di Bali diduduki China, Australia, India, Inggris, dan Jepang.
Meski menduduki posisi pertama, bank sentral itu mencatat rata-rata pengeluaran wisman China lebih rendah dibandingkan dengan wisman dari Australia, Eropa dan Jepang berdasarkan hasil "superwisman" atau survei perilaku pariwisata wisatawan mancanegara.
Dalam Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Agustus 2018 disebutkan rata-rata pengeluaran wisman China tahun 2017 sebesar Rp9,66 juta, lebih rendah dibanding rata-rata pengeluaran wisman Australia Rp13,40 juta, Eropa Rp15,75 juta dan Jepang Rp11,19 juta.
Rendahnya rata-rata pengeluaran wisatawan China itu menyebabkan penerimaan devisa dari sektor pariwisata tidak bisa optimal.
Berdasarkan data statistik yang dihimpun PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, selama periode Januari-Agustus 2018, total penumpang yang datang mencapai 15,6 juta orang atau naik 8 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Dari total 15,6 penumpang selama delapan bulan itu, 4,1 juta di antaranya merupakan warga negara asing atau wisatawan mancanegara.
Jumlah itu melonjak 6,61 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya mencapai 3,8 juta orang.
Apabila dirinci berdasarkan asal, dari 4,1 juta wisman itu, 23,5 persen diantaranya dari China, sehingga menjadikan negara itu duduk di posisi pertama.
Posisi kedua ditempati Australia sebanyak 18,6 persen, disusul India (5,9 persen), Inggris (4,4) dan Jepang (4,1 persen).
Negara lainnya yaitu Amerika Serikat, Prancis, Malaysia, Jerman dan Korea Selatan menduduki 10 besar negara penyumbang jumlah turis asing terbanyak.
Negara-negara dari Eropa Timur, Eropa Tengah dan Timur Tengah tidak ada yang masuk 10 besar. (ed)
BI Bali: kembangkan pasar wisatawan mancanegara
Minggu, 23 September 2018 15:42 WIB