Denpasar (Antaranews Bali) - Kementerian Perhubungan melakukan verifikasi apron baru di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang pembangunannya menjelang rampung sebelum pertemuan akbar Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia di Nusa Dua, pada 8-14 Oktober 2018.
Inspektur Navigasi Penerbangan Kementerian Perhubungan Hendra Ahmad Firdaus di Denpasar, Kamis, menjelaskan verifikasi tersebut dilakukan dengan mengukur titik koordinat sesuai standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dengan mengacu sistem geodesi dunia.
Menurut dia, proses verifikasi dan evaluasi tahap awal itu di apron barat dan timur dilakukan untuk menerapkan prinsip keselamatan dan keamanan agar tidak ditemukan adanya kekeliruan pada verifikasi akhir.
Di apron barat, petugas melakukan verifikasi untuk mengukur data perkuatan apron baru, penentuan koordinat parkir pesawat dengan menggunakan sistem GPS geodesi dan koordinat lain di antaranya sistem penerangan landasan pacu (AFL).
Demikian pula di apron timur, petugas memverifikasi dimensi apron, kekuatan landasan, peralatan navigasi, penerangan dan marka apron serta pengukuran jarak antara ruang keamanan terbatas dengan
area publik seperti jalan raya.
Tim verifikasi itu tetap menekankan aspek kualitas untuk finalisasi sisa pengerjaan proyek seperti penambahan infrastruktur di lokasi apron timur untuk memisahkan areal publik dengan tempat parkir pesawat. Kedua apron baru itu ditargetkan mampu menampung sekitar 10 pesawat baik berbadan lebar atau pesawat berbadan menengah.
Sementara itu Deputi Direktur Operasional Bandara PT Angkasa Pura I Haruman Sulaksono mengapresiasi pengerjaan pengembangan proyek itu dapat diselesaikan tepat waktu tanpa menghentikan operasional penerbangan.
"Hal yang masih perlu menjadi perhatian dalam sisa waktu serta beberapa kekurangan, supaya segera diselesaikan, sehingga target yang sudah ditetapkan bersama dapat terwujud karena juga diperlukan waktu untuk simulasi," katanya.
Pertemuan IMF dan Bank Dunia dijadwalkan akan dihadiri sekitar 15 ribu delegasi dari 189 negara. Para delegasi itu di antaranya sejumlah kepala negara, menteri keuangan, gubernur bank sentral, pelaku ekonomi, akademisi hingga media. Dengan banyaknya delegasi dan tamu negara, maka dipastikan lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai akan berlangsung padat.