Jakarta (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Syafruddin menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi menggantikan Asman Abnur di Istana Negara pada Rabu (15/8)
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) No 142 P tahun 2018 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menpan-RB dalam Sisa Masa Jabatan Periode 2014-2019 tertanggal 14 Agustus 2018.
Syafruddin lalu mengucapkan sumpah jabatan yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
"Demi Allah saya bersumpah akan setia kepada UUD 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara. Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab," kata Syafruddin.
Selesai mengucapkan sumpah jabatan, Syafruddin mendapat ucapan dari Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Wapres Jusuf Kalla, Ibu Mufida Yusuf Kalla dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri
Pria kelahiran 12 April 1961 itu juga sempat mencium tangan Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri.
Syafruddin adalah lulusan AKABRI tahun 1985 pernah menjabat sebagai Ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 2004 saat masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhyono-Jusuf Kalla
Pada 2009, ia menjabat sebagai Wakil Kapolda Sumatera Utara, pada 2010 menjadi Kapolda Kalimantan Selatan, selanjutnya menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadivpropam Polri) pada 2012, menjabat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri (Kalemdikpol) pada 2015 hingga diangkat sebagai Wakapolri pada 2016.
Sebelumnya Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Asman Abnur sudah "legowo" (menerima) mundur dari Kabinet Indonesia Kerja karena perbedaan preferensi politik.
"Tadi (Asman sudah) berkomunikasi dengan Pak Mensesneg. Intinya beliau dengan legowo (menerima) karena beliau memang suda tahu ini dan ini kan bukan proses yang tiba-tiba," kata Pramono pada Selasa (14/8).
Asman Abnur adalah menteri yang berasal dari PAN, partai pengusung pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga yang merupakan lawan dari pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Tapi ini kan pilihan politik yang tak bisa terhindarkan, keberadaan Pak Asman di dalam pemerintahan selama ini cukup baik. Kita mengucapkan terima kasih, tetapi karena perbedaan pilihan politik menjadi berbeda. Kita bertemu, bergabung baik-baik, selesai baik-baik," ungkap Pramono.
Asman bergabung dalam Kabinet Indonesia Kerja sejak 27 Juli 2016 menggantikan Yuddy Chrisnandi. (WDY)