Denpasar (Antaranews Bali) - Legislator dari DPRD Provinsi Bali, Wayan Tagel Arjana mengharapkan masyarakat tidak terpengaruh dengan berita-berita bohong (hoax) yang dapat menyesatkan kondisi warga pascagempa bumi yang berpusat di Lombok Utara dengan kekuatan 7.0 SR, Minggu (5/8) malam.
"Saya berharap masyarakat selalu mendengarkan imbauan dari BMKG mengenai petunjuk kondisi terjadinya gempa bumi itu," katanya di Denpasar, Senin.
Menurut dia, warga harus cermat menanggapi kebenaran dari informasi sehingga tidak ada rasa panik di masyarakat.
"Saya berharap masyarakat tenang dan tidak panik menghadapi terjadinya peristiwa alam. Berita yang menyebutkan bahwa akan terus ada gempa susulan seperti yang beredar di media sosial (sosmed) semuanya itu tidak benar," ucap politikus Partai Gerindra.
Sebelumnya, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali, Dewa Putu Mantera saat meninjau pemasangan tenda di RSUP Sanglah, Denpasar mengatakan sejumlah bangunan milik warga di Bali roboh dan gedung-gedung pemerintah mengalami kerusakan, pascagempa tersebut
"Data sementara yang telah kami kumpulkan, sejumlah bangunan pemerintah, pusat perbelanjaan, dan kampus mengalami kerusakan berupa plafon jebol yang menimpa Mapolda Bali, Mall Bali Galeria Kuta, Dealer Mazda Sunset Road Kuta, Kampus Stikom Renon, Matahari Mall Sudirman, Gereja Katedral Renon, dan Serela Kuta serta Bandara Ngurah Rai," jelasnya.
Bangunan yang roboh di antaranya terjadi di depan Hotel Nikki, Jalan Dewi Sri Kuta dan rumah roboh di Banjar Dinas Bonyok. Sejumlah bangunan suci umat Hindu juga roboh di antaranya Candi Pura Desa Sayan, Ubud, Gianyar, bale piyasan di Banjar Banjaran Abiansemal, pura milik warga di Banjar Getasan, Petang, Kabupaten Badung, dan Candi Bentar roboh di Jalan Waribang Denpasar, serta Kori Candi Bentar Pura Dalem Ning di Tanjung Benoa, Badung. (WDY)