Tabanan (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Lahat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tabanan, Bali, untuk belajar tentang BUMDes dan pertanian pada salah satu pemkab di Pulau Dewata itu.
Rombongan yang dipimpin Bupati Kabupaten Lahat H. Aswari Rivai itu diterima langsung oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di kantornya, Senin.
"Kami melakukan kunjungan kerja karena merasa Kabupaten Lahat memiliki banyak kemiripan dengan Kabupaten Tabanan. Kami memiliki sekitar 90 BUMDes dan kami melihat peran Pemkab Tabanan dalam memajukan BUMDes dan pertanian, sehingga kami ingin belajar," katanya.
Menurut dia, BUMDes merupakan cikal bakal pendapatan dan pemberdayaan masyarakat. "Kedepan, kami berharap 360 desa kami bisa memiliki BUMDes," katanya.
Pihaknya juga mengagumi berbagai kebijakan prorakyat dan program inovatif yang dilakukan oleh Pemkab Tabanan, seperti trans serasi, pariwisata, hingga keberhasilan program-program partisipatif yang ada.
"Kami melihat pariwisata dan ekonomi di Bali, khususnya di Tabanan, selalu hidup, serta beragam program lain yang sukses menyejahterakan masyarakat. Ini harus dipelajari, semoga pertemuan ini dapat memberi manfaat bagi kita semua," katanya.
Sementara itu, Bupati Eka mengungkapkan pihaknya selalu berupaya untuk memberdayakan kelompok-kelompok tani, termasuk Kelompok Tani Wanita (KWT) dan kelompok pengolah hasil pertanian lainnya, lalu hasilnya akan disalurkan ke desa masing-masing.
"Saat ini, kami sudah memiliki 90 BUMDes dari 133 Desa yang ada di Tabanan dan mudah-mudahan tahun ini seluruh desa sudah memiliki BUMDes," katanya.
Serap usaha masyarakat
Pihaknya memberikan modal usaha kepada masing-masing BUMDes sebesar Rp200 juta untuk menyerap hasil olahan kelompok-kelompok usaha masyarakat dan harus dibayar tunai.
"Produk yang sudah dikumpulkan oleh Bumdes akan dibeli Bumda, yang dalam hal ini ada PD Dharma Santhika yang baru setahun kami aktifkan," ujarnya.
Selanjutnya, Bumda akan memasarkan produk-produk yang ada secara profesional serta meningkatkan nilai tambahnya dengan memperbaiki desain, branding, maupun standarisasi atau sertifikasi produknya.
"Saat ini, produk BUMDes ada tiga komoditas utama yaitu kopi, kelapa serta olahannya, dan produk panganan camilan. Untuk kopi, kami memiliki delapan BUMDes olahan kopi yaitu Bumdes muduk temu dengan brand `kopi leak`-nya, serta BUMDes Kebon Padangan, Pujungan, Sanda, Batungsul dan BUMDes Belimbing," katanya,
BUMDes yang belum memiliki "branding" akan dikemas dan diberi branding oleh Bumda menjadi Kopi Kita Serasi, dengan harapan produk ini memiliki keserasian dalam hal kualitas, kuantitas maupun kontinuitas produknya.
Bupati Eka menjelaskan, program transportasi Trans Serasi yang digulirkan Pemerintah Kabupaten Tabanan yang sukses menurunkan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas. Atas dasar itu, Tabanan dijadikan role model pelayanan transportasi publik dari Kemenhub.
Selain itu, Bupati Eka juga bercerita tentang program paritisipatif di bidang infrastruktur di Tabanan serta pariwisata di Tabanan, sehingga Tabanan sudah memiliki beberapa Desa Wisata serta telah menyelenggarakan beragam festival.
Turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut Asisten I Tabanan Wayan Yatnanadi, Kepala Bapelitbang Tabanan Ida Bagus Wiratmaja Kepala DPMD Tabanan Roemi Liestyowati dan Kepala DPMD Kabupaten Lahat Fauzan. (WDY)