Denpasar (Antaranews Bali) - Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Denpasar, Bali, Ida Ayu Selly Dharmawijaya Mantra menyerahkan kursi roda dan alat dengar kepada penyandang disabilitas di SMP PGRI 6 Denpasar.
"Kami menyerahkan kepada penyandang disabilitas Komang Yastra Praktyasa, dan Kadek Agastya Arya agar mereka lebih mudah melakukan aktivitas kesehariannya," kata Selly, di Denpasar, Jumat.
Dia memberikan apresiasi kepada sekolah inklusi, khususnya SMP PGRI 6 Denpasar yang telah memberikan semangat kepada para siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Selly mengatakan bahwa Pemkot Denpasar yang didukung insan pendidikan yang ada terus berupaya memberikan pendidikan yang sama kepada anak-anak, termasuk penyandang disabilitas di daerah ini.
Ia mengatakan dari langkah ini Denpasar telah mampu meraih penghargaan Kota Layak Anak kategori Nindya delapan kali berturut-turut. Semoga penghargaan tersebut menjadi motivasi dalam meningkatkan dan memperhatikan hak anak-anak.
Pihak Pemkot Denpasar juga memberikan pelayanan kepada anak autis melalui keberadaan Pusat Layanan Autis Kota Denpasar yang berada di kawasan Lumintang Denpasar.
Dikatakan, pusat Layanan Autis Denpasar juga telah mampu melanjutkan siswanya ke jenjang sekolah inklusi.
Sementara keberadaan SMP PGRI 6 Denpasar yang memiliki lima siswa disabilitas dan saat ini pihaknya berkesempatan berkunjung serta berbagi kasih bersama para siswa, serta menyerahkan bantuan kursi roda dan alat bantu dengar.
Selly mengharapkan bantuan yang diserahkan kali ini dapat bermanfaat bagi Komang Yastra Praktyasa dan Kadek Agastya Arya dalam kegiatan sehari-hari dan kegiatan disekolah.
"Komang Yastra Praktyasa, dan Kadek Agastya Arya agar terus bersemangat sekolah serta selalu menjaga kesehatan," ujar Selly.
Sedangkan, Kepala SMP PGRI 6 Denpasar, Ketut Antara mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Denpasar dan K3S Kota Denpasar yang telah memberikan perhatian kepada siswa disabilitas.
"Tahun ajaran 2018/2019 kami memiliki lima orang disabilitas. Tahun ajaran 2017/2018 hanya empat siswa disabilitas serta telah mampu menorehkan prestasi tingkat nasional," ujarnya.
Menurut dia, SMP PGRI 6 Denpasar terus berupaya meningkatkan layanan pendidikan yang nyaman, dan ramah bagi anak didik. Tidak saja bagi siswa umum yang bersekolah di sini, namun juga memberikan hak yang sama kepada siswa disabilitas.
Saat ini terdapat lima siswa disabilitas yang meliputi dua siswa tuna grahita serta masing -masing satu siswa autis, tuna rungu, dan tuna daksa. (WDY)