Denpasar (Antaranews Bali) - Legislator dari DPRD Provinsi Bali Gede Ketut Nugrahita Pendit mengatakan kegiatan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-40 tahun 2018 perlu dilakukan evaluasi, sehingga kedepannya lebih baik, seperti menampilkan kesenian yang belum pernah muncul dalam ajang kesenian tahunan itu.
"Evaluasi terhadap kegiatan tersebut, tidak sebatas pada pagelaran saja, namun juga mulai dari pawai, lokasi pameran hingga saran dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat," ujar Nugrahita Pendit di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan langkah evaluasi dan pengawasan pelaksanaan PKB yang tersisa sepekan lagi, perlu dilakukan dalam upaya memperbaiki kekurangan pada pelaksanaan tahun ini.
Menurut politikus asal Kabupaten Tabanan itu, wujud dari PKB tersebut adalah untuk pelestarian seni dan budaya Bali yang selama ini menjadi ikon bagi warga Pulau Dewata.
"Masyarakat Bali terus berupaya melestarikan seni dan budaya yang adiluhung tersebut. Karena itu pelestarian seni budaya sudah dilakukan mulai dari lingkungan banjar (dusun). Karena berkesenian di Bali tetap lestari karena sangat melekat dengan warga pemeluk agama Hindu," ucapnya.
Oleh karena itu, kata dia, melalui evaluasi tersebut diharapkan ke depannya kesenian yang selama ini belum ditampilkan di PKB tahun ini, maka pada PKB berikutnya bisa dipentaskan dan dipamerkan kepada masyarakat dan wisatawan yang berlibur ke Pulau Bali.
"Saya berharap kesenian yang selama ini belum digali dan direkonstruksi agar kedepannya dilakukan langkah tersebut, sehingga generasi muda mengetahui kesenian tersebut sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu," ujarnya.
Dikatakan, kesenian di Bali masih cukup banyak yang dahulu berkembang di seluruh pelosok pedesaan, namun karena perubahan zaman, maka tak jarang kesenian itu sepopuler pada zamannya.
"Hal tersebutlah yang mendorong para seniman, praktisi dan pemerintah untuk berpacu melestarikan kesenian yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Bali," katanya. (ed)