Badung (Antaranews Bali) - Sekda Kabupaten Badung, Bali, I Wayan Adi Arnawa, berharap pelaksanaan Festival Budaya Pertanian Badung ke-7 yang akan digelar di areal Tukad Badung, Desa Pelaga, Badung 19-22 Juli mendatang akan menampilkan inovasi-inovasi baru.
“Saya harap agar diupayakan semaksimal mungkin seluruh potensi dan inovasi yang ada serta terus mempromosikan produk-produk lokal yang mempunyai potensi, mutu dan daya saing," katanya saat memimpin rapat pemantapan Festival Budaya Pertanian di ruang pertemuan Kriya Gosana, Puspem Badung, Mangupura, Rabu.
Sekda Adi Arnawa mengatakan, pihaknya juga menekankan bahwa pelaksanaan FBP tahun ini yang mengangkat munculnya inovasi baru serta potensi lokal diharpkan dapat ikut memajukan sektor pertanian dan perekonomian warga setempat.
"Untuk itu kami menginstruksikan kepada Plt. Kadis Pertanian dan Pangan beserta jajaran terkait untuk mampu menerjemahkan maksud kami itu sehingga penyelenggaraan Festival Budaya Pertanian ini dapat menarik lebih banyak para investor.
Plt. Kadis Pertanian Oka Swadiana, mengatakan, pelaksanaan FBP 2018 akan menampilkan sejumlah inovasi maupun kegiatan-kegiatan baru. "Inovasi tersebut seperti, stand kopi dengan menampilkan barista lokal, pemilihan duta Jegeg Bagus, 'penyempurnaan layout'. Kami juga akan menggelar 'Badung Fun Run Festival 2018' serta akan mengoptimalkan peran desa lokus," ujarnya.
Oka Swadiana menjelaskan, inovasi lain yang telah disiapkan diantaranya seperti, menambah nuansa daya saing pertanian, optimalisasi peran Kelompok Wanita Tani dan masyarakat setempat, optimalisasi peran pelajar dan generasi muda sebagai media edukasi dan investasi.
"Kami juga akan mengenalkan pertanian hemat lahan hidroponik, inovasi budaya bawang dan cabai, inovasi pelayanan publik, penguatan desa wisata, evaluasi MoU dengan kabupaten lain serta pentandatanganan kesepakatan MoU dan CSR dengan BPD Bali, BTN, PLN dan PDAM Badung," ujarnya.
Ia mengatakan, penyelenggaraan FBP 2018 tersebut bertujuan untuk menjaga 'image' pertanian kawasan Badung Utara, menggali semangat budaya pertanian dan menciptakan pasar produk pertanian yang langsung melakukan proses transaksi petani setempat.
"Kami berharap festival ini nantinya dapat menginisiasi tumbuhnya sinergi pertanian dan pariwisata, serta merintis tumbuhnya ekonomi kreatif dan daya saing yang berbasis pada sektor pertanian," katanya. (ed)