Denpasar (Antaranews Bali) - Sebuah objek wisata baru, yakni perpaduan berbagai tanaman jenis kakao (cokelat) dan tanaman langka lainnya dikembangkan di Desa Kemenuh, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Kami sedang mengembangkan objek wisata baru, yakni `Bali Choco Park` dengan luas lahan mencapai empat hektare. Objek wisata ini memang baru. Namun lokasinya sangat strategis, karena Desa Kemenuh sejak dahulu dikenal sebagai daerah seni perajin ukiran," kata pemilik "Bali Choco Park" Ida Bagus Kesawa Narayana di Kemenuh, Gianyar, Kamis.
Ia mengatakan di dalam kawasan objek wisata tersebut juga dibangun resto, yakni "Resto Bebek Cokelat (Chocolate Duck Resto)" yang siap menyajikan makanan, kue (jajan) dan minuman dengan bahan dasar cokelat.
"Selain itu juga ada tempat wahana permainan, antara lain untuk "outbound dan paintball", yakni permainan perang-perangan yang seru serta menyenangkan setiap peserta," ujarnya.
Kesawa Narayana menjelaskan dalam taman cokelat tersebut juga ditanam berbagai pohon langka di Bali seperti pohon badung, juwet, sentul, kaliasem dan tanaman obat-obatan.
"Sedangkan tanaman yang menjadi ikon di kawasan objek wisata tersebut adalah pohon cokelat. Kami menanam sembilan jenis pohon cokelat. Jadi, pengunjung akan melihat langsung buah cokelat tersebut, termasuk juga menu cokelat yang disajikan di resto tersebut," ujarnya
Ia mengatakan pengunjung atau wisatawan yang menikmati objek wisata seluas satu hektar itu juga bisa bergembira dengan bermain "paintball".
"Dengan lokasi seluas itu, para pemain akan secara leluasa melakukan ekspresi melakukan keseruan bermain perang-perangan dengan kostum khusus dan unik. Permainan ini rencananya akan dibuka mulai bulan depan," ujarnya.
Sedangkan di Resto Bebek Cokelat, kata dia, para pengunjung akan bisa menikmati berbagai kuliner yang disajikan, tentu menjadi khas makanan adalah bebek.
"Dengan mengunjungi objek wisata tersebut, maka pengunjung sangat dimanja dengan berbagai kegiatan dan menikmati menu kuliner yang memenuhi selera makan yang berbeda dengan yang biasanya," katanya. (WDY)
Objek wisata kakao dikembangkan di Gianyar
Kamis, 14 Juni 2018 12:06 WIB