Mataram (Antaranews) - PT Indonesia Tourism Development Corporation selaku BUMN yang mengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat memiliki keyakinan bahwa kawasan seluas 1.175 hektare itu akan jauh lebih hebat dari Nusa Dua, Bali dalam segi fasilitas.
Dirut ITDC Abdulbar Mansoer di Mataram mengatakan keyakinannya ini didasarkan pada pengalaman Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) membangun dan mengelola Nusa Dua di Bali yang memiliki 19 hotel dan vila berstandar internasional mampu menarik sekitar 1 juta wisatawan.
"KEK Mandalika sendiri, memiliki luas sekitar tiga kali lipat dari Nusa Dua, di mana 350 ribu meter persegi diperuntukan untuk area komersial, serta 120 hektare taman," katanya disela-sela acara berbuka bersama dengan Kapolda NTB Brigjen Pol Achmad Juri, Selasa.
KEK Mandalika yang berada di Kabupaten Lombok Tengah diproyeksikan memiliki 26 ribu kamar hotel, lima pantai dengan garis pantai mencapai 16 kilometer (km).
"Yang membedakan Nusa Dua dengan Mandalika, yakni Mandalika akan akan dilengkapi marina atau dermaga untuk kapal pesiar mewah," ungkapnya.
Abdulbar menyebutkan, total investasi sendiri senilai Rp4,2 triliun yang digunakan untuk membangun aksesibilitas jalan, produksi air bersih, instalasi jaringan, dan fasilitas umum lainnya.
Untuk progres pembangunan hotel, KEK Mandalika sudah memiliki Novotel dengan 102 kamar yang akan dikembangkan menjadi 1.771 kamar dengan target selesai pada 2020 atau 2021.
Selanjutnya, sejumlah hotel seperti Royal Tulip, Pullman, dan Paramont sudah melakukan peletakan batu pertama "groundbreaking". Ia merinci, progres pembangunan Hotel Pullman yang memiliki 270 kamar dan 20 vila sudah mencapai 23 persen dan ditargetkan rampung pada tahun depan. Sementara, Hotel Royal Tulip memiliki 158 kamar, dan Hotel Paramount menawarkan 525 kamar standar bintang lima plus dengan konsep hotel yang akan dikunjungi selebritis.
"KEK Mandalika disebut kawasan ekonomi paling cepat perkembangannya karena bantuan pemerintah banyak sekali mulai perpres sampai permen," tandas Abdulbar Mansoer. (*)