Denpasar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, secara gencar melakukan penyuluhan dan sosialisasi kepada elemen masyarakat guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak.
"Setelah membentuk perlindungan terpadu berbasis masyarakat (PATBM), saya mengajak guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak (TK) untuk lebih peduli guna mencegah kekerasan terhadap anak," kata Kepala Bidang Perlindungan Hak Perempuan (PHP) dan Perlindungan Khusus Anak (PKA) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar I Made Atmajaya, di Denpasar, Senin.
Saat membuka kegiatan sosialisasi "Awareness" Aman terhadap Ancaman Kejahatan dan Kekerasan pada Anak" di Denpasar, ia menjelaskan dengan makin banyaknya keterlibatan masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap anak, maka hal itu akan merupakan langkah yang baik terhadap masa depan anak tersebut.
Dengan melibatkan guru-guru TK dan PAUD, dia berharap mampu mencegah kekerasan terhadap anak-anak di sekolah. Selain itu, kata Atmajaya, juga untuk membangun kesadaran masyarakat agar terjadi perubahan sikap dan perilaku yang memberikan perlindungan terhadap anak.
Ia berharap melalui pelatihan tersebut para guru PAUD dan TK dapat menyosialisasikan kepada orang tua anak di sekolah. "Sinergi tersebut dapat dibangun dengan berbagai eleman di sekolah sehingga pencegahan kekerasan dapat dilaksanakan sedini mungkin," katanya.
Atmajaya menambahkan bahwa sosialisasi terhadap guru-guru PAUD dan TK ke depannya mereka lebih berperan untuk upaya perlindungan anak dengan mencegah secara mandiri makin meningkat.
Ia menyebutkan pada tahun 2017 terjadi 97 kasus terhadap anak, mulai dari pelecehan seksual, kekerasan, penelantaran, hingga anak berhadapan dengan hukum.
Ketua P2TP2A Kota Denpasar Luh Putu Anggreni mengatakan bahwa keterlibatan guru PAUD dan TK sangat penting untuk melakukan pencegahan.
Peserta sosialisasi Luh Sri Maratni dari guru TK Taman Rama mengaku sosialisasi ini sangat penting sehingga bisa melakukan pencegahan dengan mengetahui ciri-ciri terhadap kekerasan terhadap anak.
"Selain itu nantinya saya dapat menyosialisasikan kepada orang tua siswa sehingga bisa mencegah kekerasan terhadap anak," katanya. (WDY)
Pemkot Denpasar sosialisasikan pencegahan kekerasan anak
Senin, 21 Mei 2018 19:46 WIB