Amlapura (Antaranews Bali) - Sebanyak 30 guru bidang kesiswaan serta bimbingan dan konseling dari delapan kecamatan di Kabupaten Karangasem, Bali ikut ambil bagian dalam Pelatihan Kader Penyuluh Penyakit Masyarakat (Pekat) dan Narkoba selama dua hari, 8-9 Mei 2018.
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa didampingi Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNKK) setempat Nyoman Sebudi membuka pelatih tersebut di Subagan, Amlapura, Selasa.
Kepala Dinas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbang Pol) Kabupaten Karangasem I Gusti Nyoman Arya Sulang melaporkan, pelatihan tersebut diharapkan mampu mencetak kader penyuluh Pekat yang tersebar di delapan Kecamatan se-Kabupaten Karangasem.
Upaya tersebut untuk membentuk generasi muda berkarakter untuk terhindar dari penyakit masyarakat dan mempercepat mendeteksi lebih dini serta mencegah semua bentuk penyakit masyarakat yang disinyalir akan merusak mental generasi penerus.
"Tugas penyuluh tentu harus menjadi contoh dalam hal mencegah, menghindari jenis bentuk penyakit masyarakat, memberi pemahaman tentang bahaya narkoba dari sisi hukum, kesehatan dan sosial. Semua kader harus mampu mensterilkan lingkungan tempat tugas masing-masing," katanya.
Untuk itu ke depan pelatihan kader penyuluh Pekat diharapkan sampai tingkat desa/kelurahan dengan jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Karangasem sebanyak 75 desa dan tiga Kelurahan sehingga nantinya mencapai 78 orang yang akan terlatih sebagai kader penyuluh Pekat dan Narkoba.
Baca juga: PKK Guang ikuti pelatihan tata rias dan pengolahan sampah
Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa mengatakan, pelatihan tersebut sangat penting sebagai salah satu cara penyelematan masyarakat utamanya generasi muda dari penyakit masyarakat (pekat) seperti jeratan penyalahgunaan Narkoba yang akan berdampak negatif bagi perkembangan masyarakat dan generasi muda itu sendiri.
"Jangan pernah coba Narkoba” bahwa orang itu akan terjerat Narkoba dari ingin coba-coba dan dari keinginan mencoba-coba ini, juga timbul dari kesan hidup gemerlap, mewah dan hura-hura, maka kita pesankan kepada generasi muda dan para remaja jangan terlena dengan kehidupan modern seperti itu, marilah kita hidup sederhana tetapi penuh makna bagi diri sendiri, masyarakat, Bangsa dan Negara. (adt/I006)
30 guru Karangasem ikut pelatihan Pekat
Rabu, 9 Mei 2018 10:05 WIB