Gianyar (Antaranews Bali) - Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan setempat melatih 30 nelayan terkait cuaca sekaligus mengajak mereka mengunjungi Stasiun Klimatologi Kelas II serta ke Balai Riset dan Observasi laut di Kabupaten Jembrana.
"Kunjungan tersebut untuk membantu para nelayan Gianyar agar bisa membaca prakiraan cuaca yang diterbitkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baik itu melalui situs resminya atau data yang dikirimkan melalui instansi terkait tentang kondisi cuaca yang lebih akurat," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gianyar, Ir Dewi Hariani, Minggu.
Melalui upaya tersebut para nelayan dalam melakukan aktivitas di tengah laut diharapkan mampu membaca cuaca, di samping melalui kondisi alam, karena cara manual semacam itu tidak lagi bisa diandalkan. Mengingat cuaca cepat berubah, sehingga nelayan diharapkan bisa membaca prakiraan cuaca yang diterbitkan BMKG.
Kunjungan rombongan nelayan Gianyar yang dilakukan Kamis (3/5) itu diterima oleh Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Rakhmat Prasetya.
Puluhan nelayan dalam kesempatan Itu belajar bagaimana cara membaca kondisi cuaca melalui aplikasi teknologi yang nantinya bisa dijadikan pedoman bagi nelayan sebelum melaut. "Bagaimana kondisi cuaca hari ini, arus laut, tinggi gelombang bahkan lokasi-lokasi keberadaan ikan di laut juga bisa diketahui dengan membaca kondisi cuaca dari BMKG," katanya.
Menurut Dewi Hariani, nantinya setiap nelayan paham akan kondisi cuaca di wilayahnya masing-masing, cuaca di tengah laut dapat dibaca melalui peta yang dapat dilihat di situs web BMKG dan akan diajarkan kepada nelayan bagaimana caranya membaca peta dan prakiraan cuaca, kondisi angin, tinggi gelombang dan lain-lainnya.
Dengan mengetahui informasi aplikasi cuaca tersebut nelayan tidak lagi mencari ikan, namun sudah langsung bisa menangkap ikan di laut karena lokasi-lokasi padat ikan sudah diketahui sebelumnya.
Puluhan nelayan yang berasal dari Kecamatan Blahbatuh, Sukawati dan Gianyaritu juga berkesempatan mengunjungi Balai Riset dan Observasi Laut untuk belajar produk unggulan Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (PPDPI).
Baca juga: Nelayan jadi pemandu wisata antisipasi paceklik ikan
"Jadilah nelayan yang cerdas dalam memanfaatkan teknologi untuk menangkap ikan dan bijaksana dalam memanfaatkan hasil laut dengan tidak merusak ekosistem di laut," kata Dewi Hariani. (adt/S023)
Terkait cuaca, Pemkab Gianyar latih 30 nelayan
Minggu, 6 Mei 2018 21:26 WIB