Denpasar (Antaranews Bali) - Anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, I Wayan Sudiara, mendorong pemerintah segera membangun infrastruktur jalan bebas hambatan (tol) dan bandar udara internasional di Bali bagian utara untuk menyeimbangkan pembangunan di Pulau Dewata.
"Saya berharap pemerintah daerah dan pusat segera membangun infrastruktur jalan bebas hambatan untuk menghubungkan Bali bagian selatan dan barat, termasuk juga membangun bandara internasional di Kabupaten Buleleng," katanya setelah dilantik menjadi anggota (PAW) DPRD Bali, di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan pembangunan di Bali sangat diperlukan dalam menunjang sektor andalan Bali, yakni di bidang pariwisata, khususnya di Bali bagian utara, timur dan barat. Tanpa dukungan infrastruktur yang memadai, maka selamanya di daerah tersebut terdapat masyarakat miskin, dan pendapatan kabupatennya sangat rendah.
"Saat ini, geliat sektor pariwisata hanya berada di Bali bagian selatan. Untuk menyeimbangkan pembangunan diperlukan pembangunan infrastruktur secara merata, sehingga sektor pariwisata pun diarapkan merata seluruh Bali," ujar politikus Partai Gerindra.
Sudiara mengatakan, pihaknya akan berjuang dengan anggota lainnya mengenai pembangunan infrastruktur tersebut, karena saat ini ditengah geliatnya sektor pariwisata sebagai destinasi wisata utama di Indonesia, namun sangat miris di Pulau Dewata masih terdapat warga miskin.
"Salah satu faktor penyebabnya adalah terjadinya ketimpangan pembangunan antara Bali bagian selatan dengan Bali bagian utara, timur dan barat. Hal inilah menjadi tantangan anggota dewan agar bisa memeratakan pembangunan dalam mencapai kesejahteraan masyarakatnya," ujarnya.
Menurut dia, Kabupaten Buleleng, Karangasem, dan Jembrana masih terdapat kantong-kantong masyarakat miskin, sebab faktor ketimpangan pembangunan sebagai penyebab utama.
"Bahkan penduduknya yang produktif dengan terpaksa harus pindah ke daerah Bali bagian selatan dalam upaya mencari pekerjaan. Dengan kondisi seperti itu maka daerah itu pun (Buleleng, Karangasem dan Jembrana) lebih banyak dihuni oleh orang-orang tua atau usia tak produktif," katanya. (ed)