"Kami ingin berkontribusi mengurangi pemanasan global, perubahan iklim serta mewujudkan lingkungan hidup yang lebih baik," kata Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Angkasa Pura I Devy W. A Suradji di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Jumat.
Menurut Devy, pemadaman selama satu jam dilakukan pada Sabtu (24/3) mulai pukul 20.30-21.30 WITA di beberapa titik seperti di papan nama bandara, perkantoran, serta beberapa tempat usaha yang ada di bandara.
Dia menambahkan meski akan dilakukan pemadaman, tidak akan mengganggu aktivitas operasional dan pelayanan di bandara itu karena dilakukan secara simbolis di beberapa titik tertentu.
Penerangan listrik di sejumlah titik vital tetap dinyalakan karena mendukung kinerja penerbangan.
Sebagai bentuk sosialisasi, pengelola bandara menayangkan video "earth hour" di area publik di bandara-bandara yang dikelola Angkasa Pura I mulai 20-24 Maret 2018.
Pemadaman listrik yang dikampanyekan secara global oleh organisasi lingkungan hidup dunia "World Wildlife Fund" (WWF) satu jam itu dilakukan serentak di 13 bandara yang dikelola Angkasa Pura I.
Bandara di bawah Angkasa Pura I selain Bali yang melakukan hal serupa yakni Bandara Kupang, Makassar, Lombok, Banjarmasin, Manado, Balikpapan, Yogyakarta, Ambon, Semarang, Surabaya, Solo dan Biak.
Sebelum pemadaman listrik, pengelola bandara di Bali itu melakukan kegiatan bersih-bersih pantai di Kelan yang merupakan daerah terdekat dari bandara.
Selain itu pengelola juga menggelar penukaran kantong plastik yang dibawa penumpang dengan kantong kain yang lebih ramah lingkungan. (WDY)