Gianyar (Antaranews Bali) - Para menteri kabinet kerja dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati ikut menyaksikan prosesi "Ngaben" (Pelebon) Permaisuri Puri Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, AA Niang Agung (96).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada para menteri dan ibu Megawati, para undangan lainnya serta seluruh masyarakat yang telah membantu acara Pelebon ibu saya," kata Tjok Ace, selaku anak dan wakil keluarga Ubud, dalam sambutannya, di Ubud, Kabupaten, Gianyar, Jumat.
Para menteri yang hadir tampak Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Jaksa Agung Prasetyo, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada MURI yang memberikan piagam penghargaan untuk Bade tertinggi 27,5 meter seberat 11 ton, dan kami juga dibantu 3.900 orang, meliputi pembawa patung Lembu, Bade, penari, pengiring gamelan dan lain-lainnya," kata Tjok Ace.
Selain para menteri, ribuan turis mancanegara dan domestik tampak memadati halaman dalam Puri Ubud dan Jalan Raya Ubud untuk menyaksikan prosesi mulai dari tarian, arak-arakan mulai dari Puri Ubud ke Puri Dalam Puri, di jalan Tebasaye, sekitar 1 Km.
Baca juga: Mendagri hadiri ngaben keluarga Kerajaan Puri Ubud
Di depan Puri Dalam Puri, jenazah AA Niang Agung kemudian dilakukan upacara dan pembakaran. Acara prosesi dimulai jam 12.00 Wita, lalu arak-arakan hingga pembakaran membutuhkan waktu sekitar tiga jam atau 180 menit.
Cuaca cerah berganti mendung saat acara prosesi berlangsung, namun para turis sudah banyak yang memadati kafe dan restoran sepanjang Jalan Raya Ubud, Gianyar, Bali, sejak Jumat pagi. Mereka dilengkapi dengan kamera menggantung di leher.
Baca juga: Turis dan aparat padati Jalan Raya Ubud (video)
"Saya sengaja datang ke Ubud untuk melihat langsung proses plabon yang paling mahal dan meriah ini," kata seorang turis asal California, Amerika, Ian.
Acara Plebon ini menarik ribuan turis karena prosesnya mengerahkan ribuan masyarakat Ubud, yang mau mengangkat Bade seberat 11 ton dengan sukarela tanpa dibayar. Secara sukarela masyarakat Ubud berpartipasi dalam tarian dan memainkan gamelan di beberapa lokasi.
Kegiatan yang paling meriah adalah arak-arakan membawa patung Lembu (sapi) dan Bade menara setinggi 27,5 meter dengan berat sebesar 11 ton sejauh sekitar satu Km dari Puri Ubud ke Pura Dalam Puri. Ribuan masyarakat bergotong royong membawa Bade dan setiap 50 meter harus istirahat dan bergantian orang. (WDY)
Video oleh Adi Lazuardi
Menteri dan Megawati saksikan Ngaben di Ubud (video)
Jumat, 2 Maret 2018 14:55 WIB