Chicago (Antaranews Bali) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York
Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB),
meraih kembali beberapa kerugian mereka baru-baru ini, setelah sempat
mencapai level tertinggi harian hampir empat bulan karena dolar AS
melemah terhadap saingan utamanya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari, naik 5,6 dolar
AS atau 0,43 persen, menjadi ditutup pada 1.319,30 dolar AS per ounce.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang
pesaingnya, turun 0,3 persen menjadi 92,31 pada pukul 18.30 GMT.
Dolar AS melemah lebih dari satu persen terhadap yen Jepang, setelah
langkah bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), minggu ini memangkas
pembelian obligasi pemerintah yang berjangka panjang.
Langkah BoJ tersebut membuat mata uang AS mengalami penurunan
terbesar dua hari terhadap yen dalam waktu delapan bulan terakhir.
Melemahnya dolar AS cenderung memberikan dorongan pada
komoditas-komoditas yang dipatok dalam mata uang AS, membuat mereka
lebih menarik bagi pengguna unit moneter yang lebih lemah. Pelemahan di
pasar saham AS juga menarik para investor kembali ke logam mulia.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret
naik 2,5 sen atau 0,15 persen, menjadi menetap di 17,035 dolar AS per
ounce. Platinum untuk penyerahan April bertambah 6,5 dolar AS atau 0,67
persen, menjadi ditutup pada 978,8 dolar AS per ounce, demikian Xinhua. (WDY)
Emas berjangka naik karena dolar AS melemah
Kamis, 11 Januari 2018 9:14 WIB