Denpasar (Antaranews Bali) - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation /ITDC) The Nusa Dua telah bergerak cepat menyalurkan bantuan dari badan usaha milik negara (BUMN) sejak Gunung Agung ditetapkan level Awas kepada para pengungsi
"Sebagai koordinator utama, ITDC menggalang bantuan dari perwakilan 36 BUMN dalam memastikan jenis dan jumlah bantuan yang perlu disiapkan sehingga terukur dan tepat sasaran, termasuk pembentukan tiga posko bantuan di Kabupaten Karangasem, Klungkung, dan Buleleng," kata kata Direktur Strategi Korporasi dan Keuangan ITDC Jatmiko K. Santosa di sela pelatihan "Job Motivation Tourism is our Life" di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Ia mengatakan penyaluran bantuan, baik bersama maupun terpisah telah dilakukan beberapa kali melalui pos masing-masing dari bulan September hingga Desember 2017 yang dikoordinasikan dengan instansi berwenang terkait, takni pemerintah daerah dan badan penanggulangan bencana daerah (Pemda dan BPBD) setempat.
"Hingga saat ini bantuan dana BUMN telah terkumpul sebesar Rp1,3 miliar, dan akan disalurkan sesuai dengan kebutuhan pengungsi di posko masing-masing," ujarnya.
Jatmiko lebih lanjut mengatakan ITDC juga terlibat aktif dalam penyiapan perencanaan evakuasi (evacuation plan) untuk wisatawan yang terkena dampak erupsi Gunung Agung.
Dikatakan, di bawah koordinasi Bali Tourism Hospitality (BTH), ITDC bersama lembaga-lembaga terkait pariwisata seperti Bali Tourism Board (BTB), Dinas Pariwisata Propinsi Bali, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba), Asosiasi Travel Agent (Asita), Persatuan Hotel dan Restaurant Indoensia (PHRI), serta Perhimpunan Taman Rekreasi Indonesia (Putri) merumuskan "Standard Operating Procedure" (SOP) dan membentuk salah satu "assembly point" BTH di the Nusa Dua.
Jatmiko mengatakan untuk perencanan pemulihan (recovery plan) pariwisata jangka pendek untuk pemulihan pariwisata Bali yang dilakukan ITDC adalah dengan tetap menyelenggarakan atraksi wisata sesuai dengan kalender kegiatan yang telah direncanakan.
Atraksi tersebut adalah menggelar "Nusa Dua Light Festival" di Pulau Peninsula, The Nusa Dua pada 8 Desember 2017 hingga 14 Januari 2018, "Santa Run" di Kawasan The Nusa Dua pada tanggal 17 Desember 2017 bekerja sama dengan Bali Collection, dan menggandeng seluruh tenant kawasan The Nusa Dua untuk melaksanakan perayaan "Christmas and New Year" di masing-masing properti serta perayaan yang bersifat lebih luas di luar festival yang disinergikan dengan "Nusa Dua Light Festival".
"Atraksi tersebut juga diselenggarakan guna memberikan pesan kepada dunia pariwisata khususnya kalangan asing, bahwa kegiatan pariwisata di luar zona bahaya erupsi Gunung Agung masih berjalan normal, tetap aman untuk dikunjungi dan siap menyambut wisatawan dengan berbagai atraksi serta memiliki tingkat kenyamanan dan keamananan didukung langkah mitigasi yang konkrit," ucapnya.
Jatmiko menjelaskan langkah mitigasi lainnya adalah inisiasi ITDC menggalang sinergi BUMN, antara lain Garuda Indonesia, Damri dan BUMN terkait serta tenant Nusa Dua untuk merumuskan perencanaan evakuasi (evacuation plan) khususnya bagi wisatawan di kawasan the Nusa Dua jika terjadi Erupsi Gunung Agung dalam bentuk paket perjalanan.
Bagi wisatawan yang menggunakan pesawat terbang Garuda, Citilink dan Skyteam member serta menginap di Nusa Dua, akan memperoleh jaminan pengalihan moda transportasi dan transfer ke bandara terdekat, jaminan keamanan dan kenyamanan.
"Kami berharap partisipasi ITDC dalam kegiatan tanggap bencana melalui penyiapan empat program tersebut dapat meringankan beban masyarakat Bali dalam menghadapi berbagai dampak yang ditimbulkan erupsi Gunung Agung, khususnya dampak negatifnya pada industri pariwisata Bali," ujarnya.
Selain itu, kata dia, diharapkan dapat menggairahkan kembali pariwisata serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bali.
"Dengan demikian diharapkan roda perekonomian masyarakat Bali kembali berputar dan sekaligus dapat membantu pencapaian target kunjungan wisatawan yang telah ditentukan pemerintah," katanya.
Pelatihan
Sementara itu, pelatihan yang diselenggarakan ITDC The Nusa Dua bertajuk "Job Motivation Tourism is our Life" melibatkan paguyuban pedagang pantai dan koperasi taksi yang beroperasi di kawasan Nusa Dua, Bali.
"Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan `skill hospitality` dan standarisasi pelayanan serta armada taksi di kawasan The Nusa Dua," kata Direktur Strategi Korporasi dan Keuangan ITDC Jatmiko K. Santosa.
Ia mengatakan pelatihan diikuti oleh 422 peserta dari delapan paguyuban pedagang pantai dan 492 peserta dari tiga koperasi taksi kawasan The Nusa Dua. Setiap peserta memperoleh lima jam pelatihan, dengan materi antara lain "Job Motivation, Service Excellence, dan Hospitality".
Menurut Jatmiko pelatihan diselenggarakan untuk mengantisipasi penurunan motivasi dan "standar hospitality" para pelaku pariwisata tersebut di tengah menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke Bali akibat bencana Gunung Agung. Karena berdasar data Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, tingkat kunjungan wisatawan ke Bali turun hingga 30-40 persen, dan tingkat hunian hotel di Bali rata-rata kini hanya mencapai 20 persen.
Jatmiko lebih lanjut mengatakan program pelatihan yang diselenggarakan merupakan upaya konsolidasi sekaligus peningkatan motivasi dan kapasitas para pelaku pariwisata yang berada di kawasan The Nusa Dua. Oleh karena itu ITDC memandang penting kerja sama dengan pedagang pantai dan sopir taksi karena mereka merupakan ujung tombak pelayanan pariwisata dan garda depan dalam mempromosikan kawasan pariwisata The Nusa Dua.
"Seusai pelatihan ini, kami harapkan para pelaku pariwisata tetap memiliki semangat pelayanan yang sangat bagus (service excellence), bahkan meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga akan meningkatkan kepuasan dan nilai jual kawasan di mata wisatawan, yang pada akhirnya diharapkan akan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke The Nusa Dua," ujarnya.
Selain pelatihan "Job Motivation", kata Jatmiko, ITDC juga bekerja sama dengan Indonesia Chef Association (ICA) akan melaksanakan pelatihan "Cooking Class" pada akhir bulan Desember 2017 kepada pedagang pantai. Pelatihan kelas memasak (cooking class) ini bertujuan memacu semangat pedagang untuk mampu menciptakan kekhasan kuliner Bali.
"Sebagai BUMN yang bergerak di sektor pariwisata di Bali, ITDC memiliki komitmen untuk mendukung Bali menghadapi dampak erupsi Gunung Agung. Program Pelatihan ini merupakan salah satu dari program jangka pendek kami terhadap peningkatan aktivitas Gunung Agung," ucapnya.
Ia mengatakan program tersebut adalah mengkoordinir bantuan BUMN bagi korban erupsi, menyiapkan rencana evakuasi (evacuation plan) untuk wisatawan yang terkena dampak erupsi, menyelenggarakan atraksi pariwisata untuk pemulihan jangka pendek pariwisata Bali, serta melakukan konsolidasi pendukung dan pelaku pariwisata di kawasan The Nusa Dua dan sekitarnya. (WDY)