Yogyakarta (Antara Bali) - Sekretaris Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta Primaswolo Sujono mengatakan peran media ikut serta dalam membangun daerah, salah satunya melakukan pemulihan sektor pariwisata pasca-meletus Gunung Merapi.
"Para jurnalis yang bertugas di Gedung DPRD Yogyakarta ketika ada bencana ikut serta mencarikan jalan keluar (solusi), termasuk juga setelah bencana Gunung Merapi meletus," kata Sujono saat menerima kunjungan wartawan dan Humas DPRD Bali, di Yogyakarta, Jumat.
Ia mengatakan jurnalis ikut andil dalam mencari solusi terkait masalah yang ada. Misalnya jauh sebelumnya saat dunia pariwisata Yogyakarta belum berkembang seperti saat ini.
Dikatakan, waktu itu para wartawan berpikir bagaimana caranya menggenjot dunia pariwisata Yogyakarta agar sama seperti di Bali. Karena melihat perkembangan pariwisata sangat maju.
"Dengan melihat perkembangan Bali di sektor pariwisata, maka kami waktu itu melakukan studi banding ke Pulau Dewata untuk mencari tahu cara meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui pariwisata," tutur Sujono.
Selanjutnya, kata dia, hasil studi banding dilakukan kompilasikan melalui tulisan yang akhirnya bisa mendorong kebijakan Dinas Pariwisata Yogyakarta yang kemudian menghasilkan peraturan daerah baru wisata di Yogyakarta," ujarnya.
Selain itu, kata Sujono, hal lain yang dilakukan adalah terkait persoalan penerapan Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat itu, kelompok kerja wartawan yang bertugas di DPRD Yogyakarta juga melakukan studi banding ke Provinsi Aceh untuk mencari informasi soal penerapan daerah istimewa.
"Kami juga melakukan studi banding ke sana (Aceh) guna mendapatkan pengetahuan dan kiat-kiat apa saja yang menjadi dasar dalam penerapan UU Keistimewaan," ucapnya.
Begitu juga dalam perencanaan pembangunan bandar udara baru di wilayah Kulonprogo, pihaknya juga telah melakukan studi banding ke Bandara Kuala Namu, Medan.
"Dari hasil studi banding kami bisa mendapat solusi dari persoalan yang ada, mendapat masukan. Kemudian para jurnalis membuat beritanya di masing-masing medianya. Jadi kita tidak sekadar studi banding, tapi ada hasilnya bagi kebijakan daerah, sekaligus memberi solusi terhadap persoalan yang ada," katanya. (WDY)
Media Massa Pulihkan Sektor Pariwisata Yogyakarta
Jumat, 15 Desember 2017 10:17 WIB