Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Spa Bali (BSWA) mengoptimalkan pemasaran digital dalam memperluas segmentasi pasar agar tidak kalah bersaing dengan negara lain.
"Pemasaran digital sangat membantu dalam pengembangan usaha spa. Mereka berkaitan erat dan saling bersinergi," kata Ketua Panitia Pertemuan Tahunan BSWA Putu Susantini di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Pihaknya juga intensif melakukan sosialisasi kepada anggota yang bernaung di bawah asosiasi BSWA untuk memaksimalkan layanan digital melalui bimbingan teknis termasuk melalui pertemuan tahunan ini.
Dia menjelaskan pelaku usaha kini diuntungkan dengan kehadiran teknologi informasi termasuk adanya media sosial seperti facebook, instagram atau twitter yang menjadi alternatif dalam melakukan pemasaran.
Selain pemasaran produk dan jasa, pemesanan layanan kini juga lebih banyak dilakukan dengan cara digital untuk memberikan kemudahan dan kecepatan bagi calon konsumen.
Direktur spa di salah satu hotel bintang lima di kawasan elit Nusa Dua itu menambahkan hampir 70 persen pemasaran industri spa kini lebih banyak melalui digital.
Upaya itu juga dilakukan untuk mengantisipasi persaingan industri spa baik untuk kalangan lokal maupun regional khususnya di kawasan Asia Tenggara.
Namun Susan menekankan persaingan spa sendiri dicermati berdasarkan jenis spa dan segmentasi pasar mengingat saat ini unit spa sudah menjamur di Bali mulai dari spa yang ditawarkan hotel, spa medis atau spa bintang lima.
Sementara itu Auditor Lembaga Sertifikasi Usaha Pariwisata Lulu Susiana Widjaja mengatakan pelayanan merupakan salah satu indikator bagi pelaku usaha mendapatkan sertifikasi usaha.
Namun dari ratusan perusahaan spa yang terdaftar dalam asosiasi, jumlah usaha spa yang tersertifikasi masih belasan.
"Kami perlu terus mendorong pelaku usaha untuk mengurus tanda daftar usaha pariwisata (TDUP) karena mereka menganggap belum merasa perlu padahal TDUP merupakan salah satu syarat sertifikasi usaha," ucapnya seraya menambahkan sertifikasi usaha terus dikebut.
Berbicara terkait persaingan, Lulu yang juga selaku direktur spa di salah satu hotel di Legian itu mengatakan kualitas dan layanan spa termasuk terapis dari Bali tidak kalah dengan negara lain khususnya di kawasan ASEAN.
"Bali ini sangat kaya, aset yang besar mulai dari keahlian, teknik dan bahan juga tidak kalah dengan negara lain," katanya. (*)
Asosiasi Spa Bali Optimalkan Pemasaran Digital
Jumat, 8 Desember 2017 14:07 WIB