Jakarta (Antara Bali) - Rajin berjalan kaki memang bagus untuk
kesehatan, salah satunya untuk jantung. Berbagai studi bahkan
menunjukkan bahwa berjalan kaki bisa memperpanjang harapan hidup
seseorang.
Namun, kalau kegiatan ini dilakukan di jalan yang
penuh polusi? sama sekali tak ada manfaatnya bagi kesehatan Anda, ungkap
sebuah studi baru dalam jurnal Lancet.
Dalam studi itu, tim
peneliti merekrut 119 orang berusia di atas 60 tahun. 40 orang di
antaranya sehat; 40 orang lainnya menderita penyakit paru obstruktif
kronik (PPOK), penyakit paru inflamasi; dan 39 orang lainnya menderita
penyakit jantung iskemik, akibat penyempitan arteri.
Peneliti
lalu meminta beberapa dari mereka berjalan kaki selama dua jam per hari
di sepanjang London's Oxford Street, sebuah jalan raya di pusat kota
yang banyak dilalui oleh bus dan mobil. Sebagian lagi diminta
menghabiskan waktu berjalan kaki melewati bagian yang sepi dari Hyde
Park.
Tiga hingga delapan minggu kemudian, mereka bertukar rute.
Hasilnya,
mereka yang berjalan kaki di Hyde Park, mengalami peningkatan besar
dalam kapasitas paru-paru dan kekakuan arterial mereka.
Tapi,
setelah mereka berjalan di sepanjang Oxford Street - dan menghirup
sejumlah polutan di udara di sana, hanya sedikit perbaikan dalam
kapasitas paru-paru.
Bahkan, mereka yang menderita kekakuan
arteri, kondisinya memburuk. Sejumlah masalah pernapasan juga mereka
alami- termasuk batuk dan sesak napas.
Orang dengan penyakit
jantung mengalami kekakuan arteri yang lebih parah setelah berjalan
melalui lingkungan perkotaan, kecuali jika mereka memakai obat
kardiovaskular.
"Anda harus menghindari daerah yang tercemar
untuk melakukan olahraga apapun, khususnya berjalan kaki," kata pemimpin
peneliti Kian Fan Chung, seorang profesor kedokteran di National Heart
and Lung Institute Imperial College London, seperti dilansir laman Time. (WDY)
Jalan Kaki Tidak Bermanfaat Bila Kualitas Udara Buruk
Rabu, 6 Desember 2017 10:29 WIB