Mangupura (Antara Bali) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Madiun, Jawa Timur, melakukan kunjungan kerja ke Pemerintahan Kabupaten Badung, untuk mempelajari program pendidikan gratis, pembangunan infrastruktur, pariwisata dan pemerintahan desa.
"Kami ingin belajar dengan Badung bagaimana membuat program seperti program pendidikan gratis, pembangunan infrastruktur, pariwisata dan pemerintahan desa," kata Ketua DPRD Kota Madiun, Istono, saat melakukan pertemuan di DPRD Badung, Bali, Senin.
Rombongan pimpinan dan anggota DPRD Madiun yang diterima langsung Ketua Komisi I Wayan Suyasa, Ketua Komisi II Wayan Luwir Wiana beserta anggotanya I Gede Suraharja juga membahas berbagai program masing-masing daerah yang akan dikembangkan.
Istono dalam pertemuan itu, mengaku kagum dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sudah mencapai Rp4 triliun lebih saat ini dan pihaknya ingin menggali bagaimana cara membuat program dalam mewujudkan perolehan pendapatan daerah agar lebih optimal.
"Kami berharap Pemkab Badung mau berbagi bagaimana membuat program ini, agar dapat menjadi masukan dan nilai tambah terhadap Kota Madiun yang terdiri dari tiga kecamatan dengan 27 kelurahan itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Badung, Wayan Suyasa memaparkan beberapa program unggulan Pemkab Badung, salah satunya mewujudkan pendidikan berkualitas dan gratis di Badung.
"Pemkab Badung bersama DPRD ini sepakat memberikan seragam gratis untuk siswa SD negeri kelas satu dan SMP negeri kelas tujuh, sedangkan siswa kelas lima dan enam diberikan laptop gratis untuk menunjang sistem pembelajaran," katanya.
Menurut dia, kebijakan pro rakyat ini baru pertama kali dilakukan kabupaten yang ada diseluruh Tanah Air. "Karena PAD kami tinggi jadi wajar kami kembalikan ke masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk pemerintahan desa di Badung yang sebelumnya kelurahan akan dikembalikan menjadi desa, guna dana PAD dapat dinikmati seluruh masyarakat Badung.
"PAD Badung dapat dilimpahkan ke desa bukan kelurahan. Rata-rata, minimal desa mendapatkan Rp10 milliar," ujarnya.
Lomba Baleganjur PAUD
Sebanyak 12 sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Badung, Bali, mengikuti lomba kreativitas seni dan budaya dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun ke-8 Mangupura di Pura Lingga Bhuwana, Puspem (13/11).
"Sebanyak 12 lembaga PAUD di Badung ini mengikuti lomba baleganjur (memainkan alat musih khas Bali), lomba tari rejang dewa dan lomba peragaan busana ke pura," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung I.B. Anom Basma.
Ia mengatakan, tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk memotivasi anak-anak usia dini untuk berkreativitas berinovasi melalui kegiatan berbagai lomba.
Anom Basma mengharapkan, melalui kegiatan ini dapat menanamkan anak-anak usia dini untuk ikut menjaga dan menyukai kesenian khas daerahnya.
"Kegiatan pelestarian seni dan budaya Bali ini menjadi tanggung jawab semua pihak selain Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)," katanya.
Dengan diselenggarakannya lomba seni budaya tingkat PAUD ini diharapkan dapat dijadikan barometer dalam meningkatkan seni dan budaya Bali agar tetap lestari dengan menanamkan nilai-nilai kreatifitas anak sejak usia dini.
"Jadikanlah perlombaan ini sebagai alat untuk menjalin rasa kebersamaan dengan selalu menjunjung tinggi sikap sportifitas serta meningkatkan rasa percaya diri peserta untuk berani tampil dalam lomba," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia penyelenggara I B Ananta Wijaya mengatakan, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi anak anak usia dini agar dapat berprestasi. (WDY)