Denpasar (Antara Bali) - Seorang pakar pertanian Universitas Udayana Doktor Luh Kartini menilai, sumber daya alam mulai menunjukkan ketidakmampuan menahan beban akibat eksploitasi yang terjadi, akibat umat manusia melupakan kaidah-kaidah alam.
"Kearifan lokal merupakan sisa-sisa lain yang sangat sulit dijelaskan secara ilmiah, sehingga tidak pernah menjadi pertimbangan, sehingga akhirnya tanah menjadi gersang dan tandus," kata Luh Kartini yang juga dosen Fakultas Pertanian Universitas Udayana di Denpasar, Selasa.
Ia mengatakan, tanah yang gersang dan tandus itu salah satu akibat populasi cacing dalam tanah semakin berkurang, bahkan sangat rendah sekali.
Kondisi itu diperparah lagi dengan bukit dan gunung yang gundul tanpa tanaman, danau yang sangat kering tanpa air hingga gunung meletus yang sangat dahyat.
Luh Kartini menambahkan, teknologi yang serba canggih dewasa ini hanya mengenal proses dan keuntungan tanpa mempertimbangkan sisi lain yang sangat penting untuk kelestarian alam dan kehidupan generasi masa depan.
Bahkan dalam beberapa tahun terakhir terjadi berbagai bencana banjir, tanah longsor, kekeringan dan kejadian alam lainnya kualitas air yang menurun, produktivitas lahan yang rendah dan munculnya penyakit yang tidak bisa diatasi, termasuk hama tikus dan hama tanaman padi lainnya.
Semua itu erat kaitannya dengan kerusakan ekologis yang sedang terjadi di bumi, termasuk yang melanda Pulau Dewata. Oleh sebab itu pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan harus didasarkan kejelasan yang terkandung dalam rencana detail tata ruang (RDTR) kabupaten/kota masing-masing.
Luh Kartini menjelaskan, setiap pelaksanaan pembangunan hendaknya memperhatikan sedikitnya tiga aspek yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya dan aspek lingkungan yang satu sama lain saling menunjang.
Oleh sebab itu harus ada keterpaduan antara masyarakat atas (hulu) yang melakukan penghijauan dengan masyarakat kota yang banyak memanfaatkan air. Bali yang berpenduduk 4,1 juta jiwa dan menerima kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri yang setiap tahunnya melebihi jumlah penduduk lokal itu harus dikelola dengan baik.
Dengan pengelolaan yang baik itu diharapkan ketersediaan air dalam tanah bisa terjamin, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat, harap Luh Kartini.(*)
Sumber Daya Alam Hadapi Beban Akibat Eksploitasi
Selasa, 12 Juli 2011 12:05 WIB