Denpasar (Antara Bali) - Pedagang musiman yang sebelumnya membanjiri pasar-pasar tradisional yang ada di Kota Denpasar, Bali menjelang Hari Raya Galungan, pada Minggu terlihat lengang karena tidak ada yang berjualan.
Seperti yang tampak di Pasar Badung, salah satu pasar tradisional terbesar di wilayah ibu kota Provinsi Bali, tampak lenggang oleh pedagang yang jumlah ratusan.
"Sesuai dengan ketentuan dari pihak pasar setempat, pedagang musiman itu hanya dapat beroperasi tiga hari sebelum dan sesudah hari raya," kata Direktur PD Pasar Denpasar I Made Westra.
Dia mengatakan, setelah batas waktu tersebut tidak ada satupun pedagang yang diperbolehkan di sekitar areal parkir Pasar Badung.
Karena lokasi yang digunakan berjualan oleh para pedagang musiman itu diperuntukkan sebagai tempat parkir kendaraan pengunjung di pasar tersebut.
"Saat ini karena batas waktu telah habis maka seleurah areal parkir harus bersih dari pedagang tidak tetap tersebut," ujarnya.
Westra menjelaskan, berdasarkan catatannya pedagang musiman bertambah jumlahnya sekitar 150 orang saat jelang hari Galungan sehingga seluruh yang beroperasi di sekitar pasar tersebut sebanyak 250 pedagang.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Pulau Dewata, tambah dia, terutama dari wilayah luar ibu kota tujuan wisata internasional itu.
Barang dagangan yang mereka jual umumnya adalah berbagai perlengkapan untuk persembahyangan dan ritual, mulai dari janur, sarana upakara, makanan sampai buah-buahan.
"Namun kami perkirakan tiga hari menjelang Hari Raya Kuningan, mereka akan kembali memenuhi lokasi yang khusus menjadi tempat para pedagang musiman itu beroperasi," katanya.
Sementara kondisi di areal parkir pasar terbesar yang berada di pusat kota itu tampak lenggang dari pedangan musiman. Lokasi berjualan kembali berfungsi sebagai tempat parkir sepeda motor pengunjung.(*)