Denpasar (Antara Bali) - Parcel atau bingkisan yang dijual di pusat perbelanjaan, seperti di Tiara Dewata Denpasar saat menyongsong Hari Suci Galungan yang jatuh Rabu (6/7), masih tetap diminati oleh warga sekitar ibu kota Provinsi Bali.
"Berdasarkan pengalaman hari Galungan sebelumnya sekitar 1.200 parcel terjual dari seminggu sebelumnya sampai pada hari H (Galungan)," kata Operation Manager Tiara Dewata Novie Setyo Utomo di Denpasar, Minggu.
Dijelaskan, penjualan parcel memang hanya dilakukan pihaknya menjelang hari raya keagamaan, termasuk saat Galungan, dan biasanya dimulai sejak seminggu sebelum hari H.
"Sebelumnya untuk menyambut hari Galungan tempat penjualan parcel dibuka sejak jauh-jauh hari, namun sekarang hanya seminggu menjelang hari raya terbesar umat Hindu itu," ujarnya.
Novie mengatakan, ada dua jenis parcel yang biasanya dijual, yakni parcel yang berisi makanan dan barang nonmakanan.
Parcel yang berupa makanan, isinya disesuaikan dengan kebutuhan dan biasanya berupa makanan kemasan.
Sedangkan parcel nonmakanan jenisnya cukup beragam, isinya bisa barang-barang elektronik atau perlengkapan rumah tangga.
"Harga parcel yang kami jual mulai dari yang termurah sekitar Rp150.000 sampai yang termahal Rp1 juta," katanya.
Dia menjelaskan, parcel yang biasanya diminati adalah yang berisi makanan karena harganya pun relatif terjangkau oleh pembeli perorangan maupun instansi swasta.
"Setelah adanya kebijakan larangan pemberian parcel ke pejabat, pembeli parcel didominasi oleh perorangan ataupun dari intansi swasta yang ingin memberikan ucapan selamat kepada relasinya," ujarnya.
Namun hal itu tidak membuat menurunnya minat masyarakat untuk mengirimkan parcel kepada saudara atau rekanannya.
"Kami rasa animo masyarakat untuk membeli parcel cukup tinggi, terbukti dengan cukup banyaknya pengiriman parcel yang harus kami lakukan. Sebab kami juga menyediakan layanan antar parcel sehingga sampai langsung ke tempat yang dituju," ujarnya.(*)