Denpasar (Bali Antara) - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) diminta semakin sadar terhadap makna persaingan dalam aktivitas bisnis di tengah era globalisasi saat ini.
"UKM harus mampu bersaing dalam aktivitas bisnis yang mereka jalani. Dengan demikian, usaha kecil tersebut senantiasa mampu bertahan bahkan terus tumbuh dan berkembang," kata Dr Noermijati, dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, di Denpasar, Bali, Rabu.
Pada pelatihan "Program Benchmarking dalam Peningkatan Kompetisi UKM Menghadapi Persaingan Global", ia mengingatkan pelaku bisnis harus berusaha untuk dapat meraih keunggulan.
Dikatakan, untuk mencapai keunggulan bersaing dalam bidangnya, cara-cara yang dapat dilakukan pelaku usaha antara lain dengan mengelola organisasi bisnis dan juga sumberdaya manusia secara profesional.
"Agar dapat berjalan atau beroperasi secara profesional, maka di dalam aktivitas bisnis UKM harus ada pengorganisasian yang baik, meliputi pembagian kerja dan pembagian tanggung jawab untuk masing-masing pekerjaan yang ada dalam aktivitas bisnisnya," katanya.
Ia mengatakan, saat ini seringkali dalam usaha kecil, berbagai jenis kegiatan atau peran dirangkap oleh satu orang. Kondisi ini memang sangat logis dilakukan oleh pengelola usaha kecil, mengingat masih terbatasnya dana yang dimilikinya.
"Masih logislah usaha kecil dalam pengelolaannya dilakukan oleh pemilik. Ini karena faktor dana yang dimilikinya masih terbatas untuk mengaji karyawan," ucapnya.
Namun demikian, kata dia, ketika aktivitas bisnis mereka mulai meningkat menjadi lebih besar, merangkap peran harus mulai dihindari karena hal ini akan menganggu usaha itu sendiri.
"Ya, pengusaha yang ingin perusahaannya maju harus bersedia untuk menyerahkan suatu pekerjaan atau urusan kepada para ahlinya," ucapnya.
Oleh karena itu, kata Noermijati, jika semula jenis pekerjaan dilakukan oleh kerabat/keluarga sendiri, maka ketika perusahaan sudah mulai berkembang, pemilik perusahaan harus menyadari bahwa tidak mungkin lagi dilakukan segalanya dilakukan sendiri.
"Pemilik usaha memerlukan bantuan orang lain. Hal ini agar jelas siapa bertanggung jawab terhadap suatu jenis pekerjaan," katanya.
Pelatihan tersebut diselenggarakan PT Pelindo III diikuti oleh 50 orang UKM binaan terbaik di Indonesia. Mereka selama di Bali mendapatkan pengarahan dari para pakar bisnis dan berkunjung ke sejumlah sentral UKM.(*)