Bali (Antara Bali) -- Konferensi asuransi dan reasuransi tahunan
berskala internasional, Indonesia Rendezvous ke-23, yang diselenggarakan
pada 11-14 Oktober di Bali, tak hanya menjadi platform strategis untuk
membahas berbagai isu terkini di industri asuransi dan reasuransi baik
di dalam maupun luar negeri. Event ini pun menjadi ajang strategis untuk
meningkatkan hubungan bisnis antara perusahaan reasuransi dan ceding
melalui sub-event Hospitality Room.
BUMN
reasuransi, Indonesia Re, adalah salah satu perusahaan reasuransi yang
memanfaatkan acara ini untuk meningkatkan hubungan bisnis dengan para
ceding.
Ditemui di sela-sela acara Indonesia
Rendezvous ke-23, Jumat (13/10), General Reinsurance Treaty Grup Head I
Indonesia Re Winarko mengatakan, terdapat sekitar 50 perusahaan asuransi
yang mengikuti Hospitality Room Indonesia Re.
"Kami
melakukan negosiasi treaty dalam rangka memperbarui perjanjian dan
menyerap masukan dari ceding company serta update market," kata Winarko.
Para
ceding, lanjutnya, ingin mengetahui kebijakan perusahaan pelat merah
ini dalam menghadapi tahun 2018. Salah satunya adalah langkah-langkah
antisipasi kondisi market yang tengah lesu akibat meningkatnya loss
ratio properti, marine dan engineering.
"Tantangan
yang dihadapi semakin besar namun kita selalu berusaha menyerap masukan
dari para ceding agar bisnis tetap tumbuh meskipun pasar sedang lesu,"
katannya.
Digelar oleh Asosiasi Asuransi Umum
Indonesia (AAUI), Indonesia Rendezvous ke-23 mengusung tema "Reforming
The Fight Against Fraud in Insurance Industry". Event ini diikuti oleh
70 perusahaan dari sembilan negara. (*)