Nusa Dua (Antara Bali) - Pihak Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, praktik pemberian insentif yang besar oleh Pemerintah Thailand kepada pelaku wisata yang bisa membawa wisatawan dalam jumlah banyak, sempat menjadi sorotan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
"Insentif yang dibayarkan oleh Pemerintah Thailand sebesar 100 dolar AS untuk seorang wisatawan kepada orang yang bisa membawa turis banyak, sempat menjadi sorotan banyak pihak," kata Direktur Promosi Internasional Kemenbudpar, Noviendi Makalam, di sela-sela pemaparan program promisi negara tersebut di Nusa Dua, Bali, Rabu.
Dia mengatakan, pemberian insentif itu tidak berupa penyerahan uang tunai, tetapi berbentuk pemotongan pajak bagi pihak industri pariwisata di negara Gajah Putih tersebut yang mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah banyak, khususnya untuk kegiatan meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE).
Pemberian intensif itu membuat sejumlah negara di ASEAN seperti Malaysia dan Filifina menjadi risau dan merasa dirugikan. Pihak Malaysia yang merasa sangat keberatan dengan hal itu.
"Kami mengganggap praktik yang dilakukan Thailand itu merupakan cara yang dilakukan negara tersebut dalam menjual dunia parawisata di tengah ketatnya persaingan promosi wisata di ASEAN," ujarnya.
Persaingan ketat terus terjadi antara Malaysia, Thailand dan Filifina untuk menyaingi Singapura yang sampai sekarang masih memimpin dalam jumlah kunjungan wisatawan di kawasan ASEAN.
Noviendi mengatakan, praktik pemberian insentif itu menjadi bahasan utama dalam pertemuan negara-negara pelaku pariwisata.
"Kami memastikan, meskipun ada persaingan seperti itu, kunjungan wisatawan ke Indonesia, terutama Bali masih tidak mengalami perubahan dan akan tetap baik," katanya.
Dia menjelaskan, praktik seperti itu memang cukup menarik minat para pelaku wisata di Tanah Air, namun tidak bisa diterapkan di Indonesia karena perlu adanya koordinasi dengan pihak terkait lainnya.
Untuk pemberian insentif di negeri Gajah Putih itu dimungkinkan karena pengelolaan parawisata sepenuhnya dilakukan oleh badan khusus yang pendanaannya mandiri, tidak dari pemerintah. katanya.(*)
Pemberian Insentif Pemerintah Thailand Jadi Sorotan
Rabu, 11 Mei 2011 17:23 WIB