Jakarta (Antara Bali) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin
Nasution mendorong pembangunan pembangkit listrik di mulut tambang agar
lebih dekat dengan energi primernya.
"Pembangunan listrik mulut tambang, yang baru mulai dihidupkan
kembali, didorong untuk lebih cepat," ucap Darmin dalam forum bisnis PT
PLN di Jakarta, Jumat.
Mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut mengatakan pembangkit
listrik mulut tambang mempunyai kelebihan yaitu tidak perlu membawa
sumber energi, misalnya batu bara, dari satu daerah ke daerah lain.
"Pembangkitnya yang didekatkan ke sumber energi primernya," kata dia.
Menurut rencana pengembangan pembangkit mulut tambang oleh PLN,
total pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang memiliki
kapasitas 7.290 MW.
Sebanyak sembilan pembangkit mulut tambang berkapasitas 5.690 MW
diproyeksikan dapat beroperasi secara komersial (commercial operation
date/COD) dalam kurun waktu 2019 sampai dengan 2026.
Pembangkit mulut tambang di Sumatera tersebut di antaranya PLTU MT
Sumsel-8 (1.200 MW), PLTU MT Riau-1 (600 MW), dan PLTU MT Banyuasin (240
MW).
Kemudian, sebanyak tujuh PLTU MT diproyeksikan untuk beroperasi di
Kalimantan dengan COD mulai 2021 dengan total kapasitas 1.600 MW.
Pembangkit mulut tambang di Kalimantan tersebut di antaranya PLTU MT
Kaltimra (400 MW), PLTU MT Kalselteng-3 (200 MW), dan PLTU MT Kaltim-3
(200 MW).
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan untuk mewujudkan harga
listrik yang terjangkau maka pembangunan pembangkit listrik harus
dibangun di dekat sumber energi. (WDY)
Menko Perekonomian Dorong Pembangunan Pembangkit Listrik Mulut Tambang
Sabtu, 22 Juli 2017 10:58 WIB