Jakarta (Antara Bali) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat 24 poin menjadi Rp13.309 per
dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan nilai tukar
rupiah menguat saat kurs dolar AS mengalami tekanan di pasar global
seiring dengan ekspektasi pasar terhadap suku bunga AS yang belum akan
naik dalam waktu dekat.
"Sentimen itu menjadi salah satu faktor yang menopang mata uang domestik," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, pernyataan lembaga pemeringkat keuangan
internasional Fitch Rating yang menegaskan kembali peringkat Indonesia
pada level layak investasi BBB- (triple B minus) dengan proyeksi positif
cukup mampu mendorong penguatan rupiah.
"Sentimen dari Fitch itu berdampak positif pada pergerakan rupiah.
Afirmasi peringkat itu dapat menjaga keyakinan investor," katanya.
Di sisi lain, dia mengatakan, Bank Indonesia yang mempertahankan
suku bunga acuan (BI 7-Day Repo Rate) di level 4,75 persen juga cukup
memberi pengaruh positif bagi kurs rupiah di pasar valas domestik.
"Keputusan itu dinilai dapat menjaga stabilitas makroekonomi dan
sistem keuangan di tengah kondisi global yang masih dibayangi
ketidakpastian," katanya.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menambahkan
peluang rupiah melanjutkan kenaikan terhadap dolar AS masih cukup
terbuka di tengah kondisi ekonomi nasional yang cukup kondusif. (WDY)
Rupiah Bergerak Menguat ke Rp13.309 per Dolar AS
Jumat, 21 Juli 2017 15:20 WIB