Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri
Ekonomi Pendidikan dan Riset Swiss Johann N Schneider-Ammann dan
delegasi di Istana Bogor, Jumat.
Kedatangan Menteri Johann yang juga mantan Presiden Swiss ini
bersama delegasi pada pukul 08.55 WIB langsung disambut Presiden Jokowi
di ruang kerja Istana Bogor.
Presiden didampingi oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution,
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir,
sedangkan Menteri Johann didampingi oleh Duta Besar Swiss untuk
Indonesia Yvone Baumann, Presiden Swiss Global Enterprise Ruth
Metzler-Arnold, Anggota Parlemen Swiss Claude Begle, Presiden Swiss
Asian Chamber of Commerce Urs Lustenberger dan Presiden University of
Applied Sciences and Technology Prof DR Crispino Bergamaschi.
Menteri Johann dan delegasinya ini diterima Presiden sekitar dua
setengah jam, dimana pada pukul 10.24 WIB delegasi Swiss ini
meninggalkan Istana Bogor.
Seskab Pramono Anung, usai pertemuan, mengungkapkan kedatangan
Menteri Johann ke Indonesia untuk meningkatkan kerja sama bilateral,
terutama di bidang pendidikan vokasional.
"Swiss ini merupakan satu negara yang sangat potensial bagi
Indonesia, yang paling nyata adalah bilateral Indonesia-Swiss dalam tiga
tahun ini mengalami kenaikan hampir 283 persen dan banyak sekali
perusahaan-perusahaan Swiss di Indonesia yang menjadi unggulan atau leading di bidangnya," kata Pramono.
Seskab mengatakan, dalam pertemuan dengan Presiden, Menteri Johann
menawarkan kepada Indonesia untuk menindaklanjuti kerja sama, terutama
di bidang pendidikan vokasional, politeknik dan sebagainya.
"Itulah yang dibahas pada hari ini," ungkapnya.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menambahkan, di bidang
vokasional, Swiss bersama-sama Jerman, merupakan negara yang paling maju
di dunia.
"Tadi memang Menteri Johann itu menawarkan di bidang itu, sehingga Presiden juga antusias menanggapinya," ungkap Darmin.
Darmin mengatakan dirinya juga berbicara dengan Menteri Johann untuk
menindaklanjuti segera kerjasama yang ditawarkan tersebut.
"Jika nantinya Presiden melakukan kunjungan ke Swiss, mungkin akhir
tahun, kita sudah siap dengan kerja sama di bidang vokasional," katanya.
Darmin memberikan gambaran di Solo, Jawa Tengah, Indonesia memiliki
akademi yang bagus (AMI), juga di Bandung memiliki kerja sama politeknik
dengan Swiss, nantinya akan direalisasikan di seluruh Indonesia.
"Kita mau merefleksikan itu untuk hampir di setiap kota, supaya ada
pendidikan vokasional di seluruh Indonesia. Mungkin tidak banyak, tapi
di setiap kota besar ada akan lebih bagus," kata Darmin.
Menko Perekonomian mengatakan bahwa Swiss sudah berkomitmen kepada
dirinya, dan hal ini akan dikoordinasikan bersama-sama Kementerian
Perindustrian, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Tenaga
Kerja untuk menindak lanjuti hal tersebut. (WDY)
Presiden Terima Kunjungan Menteri Pendidikan Swiss
Jumat, 14 Juli 2017 11:42 WIB