Mangupura (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melakukan promosi pariwisata ke Australia, untuk mendongkrak kunjungan wisatawan asal negeri kangguru itu yang ditargetkan mencapai 1,5 juta wisatawan tahun 2017.
"Kami bersama Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung untuk melaksanakan `sales mission` ke Australia," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra saat dihubungi di Mangupura, Rabu.
Ia menuturkan, pada tahun 2016 kunjungan wisatawan asal Australia ke Pulau Dewata umumnya dan Badung khususnya tercatat mencapai 1.086.000 orang, sehingga pihaknya memprediksi pada tahun 2017 jumlah kunjungan dapat mencapai 1,5 juta orang.
Upaya promosi pariwisata di Badung ini, pihaknya juga mengajak tujuh industri pariwisata yakni, The Anvana Resort, The Grand Whiz Nusa Dua, Jayakarta Hotel and Resort, Bagus Discovery, Bali Safari Park, Alam Kukul dan Rumah Luwih.
Kemudian, Manager Pengelola Objek Wisata Kawasan Luar Uluwatu dan Pantai Pandawa juga ikut dalam rombongan. "Sales mission yang menyasar tiga kota besar di Australia dimulai di Kota Melbourne pada 11 Juli 2017," ujarnya.
Pihaknya menuturkan, dalam lawatan Pemkab Badung ke Australia disambut langsung Konsulat Jenderal Indonesia di Melbourne Zaenal Arifin serta dukungan dari Manager Garuda Indonesia Micky Sommeng.
Sebanyak 43 perusahaan Australia yang bergerak dalam sektor pariwisata hadir pada acara, yang diawali dengan tari penyambutan Sekar Jepun yang dibawakan oleh Jegeg Bagus Badung tahun 2016.
Terkait objek-objek wisata serta indutri MICE di Badung, serta upaya-upaya pemerintah meningkatkan infrastruktur penunjang, mendapat respon positif dari peserta yang notabena pelaku pariwisata.
"Kami juga memapaparkan rencana pembangunan `underpass` serta rencana `ring outer road` di kawasan Kuta Selatan, sebagai upaya mengatasi masalah kemacetan lalu lintas," kata Badra.
Terkait keamanan di kawasan objek wisata, Pemkab Badung telah memasang ratusan CCTV dan patroli Kepolisian, TNI, SatPol PP serta melibatkan potensi pengamanan lokal seperti pecalang. (WDY)