Denpasar (Antara Bali) - Ribuan senjata dengan berbagai bentuk dan jenis milik Sat Brimob Polda Bali di Tohpati, Denpasar, Sabtu diupacarai melibatkan personel setempat yang beragama Hindu bertepatan perayaan Tumpek Landep.
"Semua benda tajam dan yang terbuat dari besi diikutkan dalam ritual yang berlangsung enam bulan sekali ini," kata Pemangku Pura Patma Bhuana Markas Komando Brimob Polda Bali Jero Mangku Made Sukarma, yang memimpin upacara tersebut.
Dijelaskan bahwa upacara Tumpek Landep tersebut bertujuan agar umat yang menggunakan benda dari besi atau logam diberi berkah dan ketajaman dalam berpikir serta menjalankan tugas.
Hari "Tumpak Landep" di Bali dirayakan setiap Sanisara Kliwon Wuku Landep. Namun masyarakat umum lebih sering menyebut "Tumpek Landep" sebagai "Otonan Besi" atau upacara penyucian terhadap semua benda dari besi.
"Tujuannya untuk bersyukur kepada Hyang Widi Maha Pencipta dalam manifestasinya sebagai Hyang Pasupati atas ciptaannya. Ini juga terkait ketajaman berpikir hingga dapat mengolah logam untuk melancarkan berbagai usaha guna menunjang kehidupan sehari-hari. Kami juga memohon keselamatan dan ketajaman berpikir positif dalam tugas yang menggunakan benda terbuat dari besi itu," jelasnya.
Seperti polisi, dalam bertugas menggunakan peralatan atau sarana terbuat dari baja dan besi, misalnya mobil, sepeda motor, dan berbagai senjata-senjata tajam serta senjata api.
"Melalui ritual dengan berbagai sesajen ini, kita harapkan anggota kepolisian yang menggunakan senjata tersebut dapat mengendalikannya, hingga arahnya tidak ngawur," ungkapnya.
Selain berbagai jenis senjata seperti pistol genggam, senapan laras panjang, senapan serbu jenis M4 yang digunakan untuk pertahanan, upacara Tumpek Landep juga dilakukan terhadap puluhan unit mobil, seperti mobil Gegana, Water Canon, dan Barakuda.
Kasat Brimob Polda Bali Kombes Pol Heny Sulistiya mengatakan, untuk menghormati umat Hindu yang merayakannya, dirinya mempersilahkan kepada anggotanya untuk melakukan upacara tersebut.
"Dari penugasan di berbagai daerah, baru di Bali inilah saya mengetahui upacara seperti ini. Karena tujuannya baik, maka saya mempersilahkan kepada anggota untuk melakukan upacara Tumpek Landep terhadap berbagai peralatan yang kita miliki," katanya.
Meski tidak semua senjata dikeluarkan di lapangan Mako Brimob, namun anggota Brimob yang mengenakan pakaian adat tersebut tetap melakukan ritual persembahyangan dengan memercikkan air suci terhadap senjata-senjata yang ada di dalam gudang persenjataan dan mobil berukuran besar secara bergantian.(*)
Brimob Polda Bali Upacarai Ribuan Senjata
Sabtu, 7 Mei 2011 12:34 WIB