Denpasar (Antara Bali) - Sanggar Cepaka Kuning dari Desa Kediri, Kabupaten Tabanan, menampilkan tari Jauk Manis untuk memeriahkan Pesta Kesenian Bali ke-39 di Taman Budaya, Denpasar, Rabu.
"Tarian ini menceritakan kegagahan dari seorang pahlawan di hutan, yang dengan keperkasaannya mampu menundukkan setiap musuh yang mengganggu kehidupan insan yang penuh kedamaian di dalam hutan belantara," kata Ketua Sanggar Cepaka Kuning I Putu Andi Santika di sela-sela pementasan sanggar tersebut, di Kalangan (panggung) Angsoka, Taman Budaya Denpasar itu.
Namun, Jauk Kuning di balik kebringasan dan kekejamannya terselip juga kelemahlembutannya, terutama untuk makhluk yang lemah dan taat untuk melestarikan hutan.
"Dengan memaknai ini, maka diinterpretasikan dalam bentuk tari dan tabuh dengan pola gerak tradisi dikombinasikan dengan musik gamelan gong kebyar," ujar pemuda yang berasal dari Desa Cepaka, Kediri, Kabupaten Tabanan itu.
Sanggar ini juga mementaskan tari Barong, yang merupakan perwujudan binatang purbakala yang menggambarkan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu.
Selain dua tari tradisi tersebut, Sanggar Cepaka Kuning yang anggotanya para remaja itu juga menampilkan tari Kreasi Memancing. Tarian ini mengisahkan tentang rasa syukur para nelayan yang hendak mencari ikan dan air menjadi sumber kehidupan.
"Ini sekaligus menyesuaikan dengan tema PKB kali ini yakni Ulun Danu, Melestarikan Air Sumber Kehidupan. Dengan demikian, lewat tari kreasi ini kami harapkan masyarakat sekaligus dapat melestarikan keberadaan air," katanya.
Penampilan Sanggar Cepaka Kuning semakin menarik dengan diisi Tabuh Kreasi berjudul Padang Dawa. Padang Dawa sendiri merupakan sebuah daerah pegunungan di Kabupaten Tabanan.
Ada keunikan di Padang Dawa yakni pada hari tertentu diadakan prosesi arak-arakan atau iringan berbagai jenis topeng, barong, dan wayang sakral untuk kemudian berkumpul dalam satu tempat di Pura Puncak Padang Dawa.
Penampilan tari dan tabuh yang dipentaskan oleh anggota Sanggar Cepaka Kuning ini mendapat apresiasi pengunjung PKB, terbukti dari padatnya penonton di arena pementasan hingga tarian usai. (WDY)