Jakarta (Antara Bali) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengirim
sebanyak 6.296 guru garis depan (GGD) ke 183 kabupaten/kota di seluruh
wilayah Indonesia, khususnya di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal
(3T).
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata dalam keterangan
tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan seleksi GGD
telah berlangsung sejak tahun lalu. Namun, baru diumumkan karena adanya
penyesuaian terhadap Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
Seleksi guru garis depan diikuti 6.315
peserta dari 6.348 pendaftar yang dilakukan di 107 tempat uji kompetensi
yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi mengapresiasi dedikasi para GGD karena mau mengabdi di daerah 3T.
Didik juga berharap para orang tua murid dapat memberikan motivasi
yang tinggi kepada para siswa di daerah 3T untuk giat belajar.
"Alhamdulillah,
ini sangat membantu anak didik di daerah 3T, semoga anak-anak ini dapat
menjadi siswa terbaik dengan dukungan motivasi dan dedikasi para
gurunya," kata Didik.
Didik mengatakan bahwa penempatan merupakan proses akhir dari seleksi GGD sehingga pemberkasan dan verifikasi tidak perlu lagi.
"Bapak
dan ibu tidak perlu lagi mengikuti pemberkasan karena tes yang diikuti
sudah lengkap, tinggal penempatan," kata Sesjen Didik.
Selanjutnya, para guru ini akan dihubungi Kemendikbud untuk penandatanganan nota kesepahaman penempatan tugas.
Didik menjelaskan bahwa pemangkasan prosedur pemberkasan dan verifikasi untuk mendukung para guru saat mengajar di daerah 3T.
"Harapannya, bapak ibu guru dapat bertugas dengan tenang dan betah
tinggal di daerah 3T karena para guru kebanyakan berasal dari daerah
rantau," katanya. (WDY)
Kemendikbud Kirim 6.296 Guru Garis Depan
Sabtu, 17 Juni 2017 20:37 WIB