Denpasar (Antara Bali) - Otoritas Jasa Keuangan mencatat lima bank penyalur kredit usaha rakyat (KUR) di Bali telah menyalurkan kredit tersebut sebesar Rp3,2 triliun hingga April 2017.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Zulmi di Denpasar, Jumat, menjelaskan lima bank penyalur KUR di Pulau Dewata itu yakni BNI, BRI, BRI Syariah, Bank Mandiri dan BPD Bali.
Zulmi menjelaskan sebagian besar penyaluran KUR itu ke sektor perdagangan sebesar 66 persen kemudian disusul pertanian sebesar 12,96 persen dan industri pengolahan sebesar 6,98 persen.
OJK mencatat tingkat kredit bermasalah pada KUR di Bali selama periode Januari-April 2017 mencapai 0,53 persen.
"Kami imbau agar bank memprioritaskan penyaluran KUR ke sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan dan pengolahn," katanya.
Secara umum, Zulmi mengatakan bahwa penyalur KUR di Bali sudah merata di seluruh kabupaten/kota walaupun ia mengakui masih sebagian besar terfokus di Denpasar sebesar 23,62 persen.
Hal itu disebabkan karena jumlah pelaku usaha kecil dan menengah yang lebih banyak di Denpasar.
"Kami juga harapkan penyaluran KUR ini dapat merata daerahnya dan juga tepat sasaran yaitu sektor produktif hulu," ucap Zulmi.
Zulmi merinci realisasi KUR di Denpasar hingga April 2017 mencapai Rp758,6 miliar, dan disusul daerah lain dengan jumlah yang banyak di antaranya Kabupaten Tabanan sebesar Rp423,5 miliar, Buleleng (Rp384,2 miliar), Gianyar (Rp381,5 miliar) dan Badung (Rp375,2 miliar). (WDY)