Jakarta (Antara Bali) - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(KSPSI) menyerukan perayaan hari buruh internasional (May Day) 2017
dengan menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan
kebhinekaan.
"Keberagaman menjadi warna kehidupan masyarakat Indonesia, buruh
harus ikut menjaga NKRI dan kebhinekaan sebagai harga mati," kata
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Senin.
Andi menekankan buruh menjadi kekuatan besar di Indonesia sehingga
dapat terlibat menjaga persatuan dan kesatuan agar tidak terpecah belah.
Andi menyebutkan perayaan hari buruh internasional pada 1 Mei 2017
menggelar kegiatan sosial yang mendekatkan dengan masyarakat seperti
donor darah, penyemprotan nyamuk demam berdarah dan perlombaan olahraga.
Puncak kegiatan May Day akan menggelar aksi unjukrasa dengan
menyampaikan empat tuntutan di depan Istana Kepresidenan Jakarta Pusat
pada Senin (1/5).
Tuntutan pertama yakni pemerintah memperbaiki sistem upah layak
bagi buruh, kedua melawan setiap upaya pemberangusan serikat pekerja.
Pemerintah juga dituntut memperbaiki jaminan sosial dan terakhir
pemerintah segera menyelesaikan masalah buruh PT Freeport yang terdampak
pemutusan hubungan kerja (PHK) termasuk melawan kriminalisasi terhadap
Ketua PUK KEP SPSI Freeport Sudiro.
"Rayakan hari buruh dengan menjaga ketertiban dan tidak ada sweeping," kata Andi.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menyatakan
pemerintah tidak dapat melarang buruh menyampaikan aspirasi.
Namun penyampaian aspirasi harus menjaga keamanan dan ketertiban umum," tegas Hanif.(WDY)
KSPSI Rayakan "May Day" Jaga NKRI
Selasa, 25 April 2017 7:34 WIB