Denpasar (Antara Bali) - Kabupaten Gianyar telah menjadi pusat pengembangan industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Bali, karena daerah itu kini memiliki sebanyak 75.224 unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Dengan banyaknya UMKM di daerah `gudang seni` itu mampu memberikan kontribusi sekitar 65-70 persen dari total ekspor hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Pulau Dewata," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Gianyar, Dewa Putu Mahayasa, di Gianyar, Senin.
Pada acara sosialisasi pelaku UKM dengan PT. ARK Ekpres Internasional di Gedung PLUT UMKM Bedulu Gianyar, ia mengatakan, Pemkab Gianyar telah menetapkan tiga sektor unggulan daerah yakni sektor pertanian dalam arti luas, sektor pariwisata serta pengembangan industri kecil dan kerajinan rumah tangga (UMKM).
"Ketiga sektor itu saling mendukung satu sama lainnya yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Kabupaten Gianyar," katanya.
UMKM yang mencapai 75.224 unit itu terdiri atas unit yang bergerak dalam sektor industri pertanian 33.892 unit (45,05 persen), sektor non pertanian (kerajinan) 21.757 unit (28,92 persen), sektor perdagangan 17.143 unit (22,80 persen) dan sisanya sektor jasa 2.432 unit (3,23 persen).
Dewa Putu Mahayasa menjelaskan, dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif tersebut ada sejumlah permasalahan yang mendasar dihadapi para pelaku UMKM.
Permasalahan tersebut antara lain masih kurangnya sarana dan prasarana pendukung, rendahnya pemanfaatan teknologi, akses pembiayaan yang terbatas, kurangnya akses pemasaran, desain, branding, dan pengemasan produk.
Menurut Dewa Mahayasa, sosialisasi yang dilakukan dengan PT. ARK Ekpres Internasional diharapkan mampu menjawab salah satu permasalahan yang dihadapi yakni masalah branding, pengemasan dan pengiriman produk.
Jasa pengiriman sangat penting, mengingat hal itu berkaitan dengan keamanan dan kecepatan serta ketepatan waktu pengiriman berbagai jenis komoditas ekspor sampai ke tempat tujuan.
"Kami harapkan manajemen PT ARK Ekpres Internasional tidak hanya memfasilitasi untuk kemudahan proses pengiriman produk, tapi juga memfasilitasi pelatihan bagi UMKM agar kualitas SDM UMKM semakin meningkat," katanya.
Sementara itu, pimpinan PT. ARK Ekpres Internasional, Abdul Rahim Tahir, mengatakan masalah pengiriman barang merupakan satu kesatuan dalam bidang usaha apapun, baik dalam bidang industri kerajinan dan jasa.
Hal itu semakin penting karena kini berkembang pesat bisnis melalui online, yang memosisikan jasa pengiriman menjadi sangat strategis.
Oleh sebab itu, masalah yang paling sering dikeluhkan konsumen terhadap pengiriman barang adalah masalah barang yang tidak sampai tepat waktu, barang yang diterima dalam keadaan rusak atau tidak utuh maupun tidak ada konfirmasi pengiriman barang.
Untuk itu, melalui sosialisasi tersebut akan mampu memberikan gambaran kepada pelaku UMKM di Kabupaten Gianyar, sekaligus bagaimana mengatasi masalah pengiriman dan masalah yang timbul didalamnya, ujar Abdul Rahim. (WDY)